Liputan6.com, Washington D.C. - Kekayaan melimpah yang dimiliki miliarder kerap menjadi incaran untuk menambah pundi uang di satu negara. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS).
Terdapat kandidat calon presiden AS yang berencana menaikkan pajak bagi para miliarder secara signifikan.
Dilaporkan CNBC, rencana itu berasal dari Senator Bernie Sanders, kandidat calon presiden Partai Demokrat. Senator Sanders terang-terangan menyebut bahwa miliarder seharusnya tidak boleh ada.
Baca Juga
Advertisement
Dalam proposal pajak kekayaan tahunan, mereka yang punya harta di atas USD 10 miliar (Rp 141,7 triliun) harus membayar pajak hingga delapan persen per tahun. Pajak kekayaan tahunan itu berbeda dari pajak pendapatan.
Bila rencana kandidat itu tercapai, maka CEO Amazon Jeff Bezos salah satu yang akan menjadi korban. Orang terkaya di dunia ini, harus rela membayar pajak hingga USD 9 miliar atau Rp 127,6 triliun per tahun.
Jeff Bezos merupakan orang terkaya di dunia. Menurut Bloomberg Billionaires Index, Kekayaannya kini mencapai USD 110 miliar (Rp 1.559 triliun).
Para miliarder lain pun harus siap-siap membayar pajak kekayaan yang fantastis bila Senator Sanders mewujudkan proposal pajak tersebut. Berikut jumlah pajak yang harus dibayar para miliarder jika Bernie Sanders berhasil menang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Skenario Apabila Pajak Miliarder Tahunan Terjadi
Berikut besaran pajak yang harus dibayar para miliarder tiap tahun jika pajak kekayaan tahunan ala Bernie Sanders terwujud.
1. Jeff Bezos: USD 9 miliar (Rp 127,6 triliun)
2. Bill Gates: USD 8,6 miliar (Rp 121,9 triliun)
3. Warren Buffett: USD 6,6 miliar (Rp 93,5 triliun)
4. Mark Zuckerberg: USD 5,8 miliar (Rp 82,2 triliun)
5. Larry Page: USD 4,8 miliar (Rp 68 triliun)
6. Charles Koch: USD 4,8 miliar (Rp 68 triliun)
7. Larry Ellison: USD 4,7 miliar (Rp 66,6 triliun)
8. Sergey Brin: USD 4,6 miliar (Rp 66,6 triliun)
9. Rob Walton: USD 4,2 miliar (Rp 59,5 triliun)
10. Jim Walton USD 4,2 miliar (Rp 59,5 triliun)
Advertisement
Muak dengan Kelakuan Politikus, Miliarder Taiwan Ini Batal Jadi Capres
Miliarder Terry Gou asal Taiwan masuk ke daftar miliarder yang mengurungkan niat untuk jadi capres. Gou mengaku tak tahan dengan kelakuan politikus yang mengejar ambisi lewat kebencian.
"Setelah saya ikut bagian di kampanye, semua yang saya lihat adalah para politikus memantik kebencian, konfrontasi, dan popularisme," demikian pernyatan Gou seperti dikutip Business Insider.
Pernyataan Gou pada Senin malam, 16 September 2019, membuat terkejut kancah politik dan media massa. Pekan lalu, ia diketahui baru saja hengkang dari Partai Kuomintang yang pro-China sehingga menambah spekulasi bahwa Gou serius ingin menjadi Presiden Taiwan.
Sang miliarder diprediksi akan maju lewat jalur independen karena kalah di pemilihan capres Partai Kuomintang. Walikota Kaohsiung, Han Kuo-yu, terpilih menjadi capres partai tersebut.
Gou berkata urung menjadi capres atas perenungan pribadi, tanpa intervensi pihak mana pun. Ia berjanji tetap akan menyuarakan gagasannya demi kepentingan publik dan negara.
Miliarder Terry Gou merupakan bos dari perusahaan elektronik Foxconn, serta orang terkaya di Taiwan. Menurut Forbes kekayaannya kini mencapai USD 6,6 miliar.
Pilpres Taiwan akan diadakan pada 11 Januari 2020. Calon petahana Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokrat akan melawan Han Kuo-yu.