Liputan6.com, Jakarta Rapper muda Indonesia yang besar di Amerika, Joe Kevin menyindiri sosok Young Lex. Menurutnya, Young Lex tidak pantas disebut sebagai seorang rapper. Lagu-lagunya dinilai bukan seperti penyanyi rap kebanyakan.
"Dia cuma cari sensasi, nggak bisa nyanyi. Lagu-lagunya tidak seperti musik hip hop. Cuma bikin sensasi, dan meledak," ujar Joe Kevin saat ditemui wartawan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Pria yang memperkenalkan namanya dengan K-Dal ini menjelaskan seorang rapper harus menguasai beberapa hal, seperti rima, flow, beat, dan pesan yang disampaikan dalam lirik. "Dia free style nggak bisa, beat-nya juga nggak banget. Dia menang karena kontrofersi aja," ujarnya.
Untuk itulah, kekesalan K-Dal terhadal Young Lex dituangkan ke dalam sebuah lagu berjudul The Raid.
"Lagu ini saya analogikan sebagai senjata, saya polisinya. Saya coba bersihkan rap di Indonesia yang keluar jalur," katanya.
Saat disinggung mengenak tindakannya yang mungkin dinilai sebagai cari panggung, K-Dal tak khawatir. Bahkan, dirinya pun siap untuk diadu dengan Young Lex, untuk membuktikan siapa yang lebih punya kualitas.
"Kalau battle, saya siap kapan pun. Saya bisa buktiin saya lebih bagus dari dia," tegas Joe Kevin.
Baca Juga
Advertisement
Single Baru
Selain memperkenalkan The Raid, Joe Kevin juga memperkenalkan single perdana Who Am I untuk memulai langkahnya memasuki industri musik Indonesia. Lagu ini sudah bisa dinikmati di sejumlah platform music digital, semisal Spotify, sejak 1 September silam.
Melalui lirik lagu Who Am I ciptaannya, Joe Kevin ingin memotivasi pendengar agar menentukan sendiri tujuan hidup, lalu manfaatkan waktu untuk mengejarnya.
"Antara lain, saya ingin mengajak semua orang yang tengah menghadapi masalah pelik, jangan langsung putus asa. Lihatlah ke belakang, masak mau disia-siakan. Perjalanan hidup masih panjang, belum terlambat menuju sukses," ujarnya.
Advertisement