Deretan Fakta Mahasiswa Tewas saat Demo di Kendari

Informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com, korban mahasiswa Randi berasal dari Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 26 Sep 2019, 20:19 WIB
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi mahasiswa menelan korban. Seorang mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara meregang nyawa saat aksi menolak RUU KUHP di kompleks DPRD Kendari.

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Golden Hart membenarkan adanya mahasiswa yang tewas tersebut. Demonstran yang tewas adalah La Randi, mahasiswa Haluoleo.

Randi merupakan mahasiswa angkatan 2016, semester ketujuh. Ia kuliah di Fakultas Perikanan. Ada dugaan Randi tewas karena tertembak. Sebab, pada dada sebelah kanan korban terdapat luka mirip luka tembak.

Informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com, korban Randi berasal dari Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna.

Berikut fakta-fakta mahasiswa yang tewas saat aksi tolak RUU KUHP di Kendari dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dibenarkan Polisi

Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Seorang mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggari meregang nyawa saat mengikuti demo menolak RUU KUHP di kompleks DPRD Kendari.

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Golden Hart membenarkan adanya mahasiswa yang tewas tersebut. Demonstran yang tewas tersebut adalah Randi, mahasiswa Haluoleo.

"Benar, kejadiannya sekitar pukul 15.30 Wita. Korban terluka di bagian dada sebelah kanan. Meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Korem," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (26/9/2019).

Menunggu hasil autopsi, Harry Golden Hart menyatakan, pihaknya saat ini sudah berkoordinasi dengan keluarga korban terkait kejadian ini. Korban akan dibawa ke Rumah Sakit Abunawas di Kendari untuk diautopsi.

Dirinya belum bisa memastikan penyebab mahasiswa tersebut tewas.

"Harus menunggu hasil autopsi dulu baru bisa dipastikan penyebabnya," katanya.

Golden Hart menegaskan, pihaknya memastikan personel yang mengamankan demo di Sultra, termasuk Kendari tidak membawa peluru karet dan peluru tajam.

"Pagi tadi pukul 09.00 kita gelar apel memastikan tidak ada yang membawa peluru tajam dan peluru karet. Kita hanya menggunakan gas air mata," jelasnya.

Golden Hart menyatakan, saat ini kondisi Kendari sudah kondusif. Massa mahasiswa demo sudah membubarkan diri sekitar pukul 17.30.

"Tapi kita masih lakukan pengamanan untuk memastikan situasi kondusif," pungkasnya.

 


Diduga Tertembak

Ilustrasi

Ada dugaan Randi, mahasiswa tewas karena tertembak. Sebab, pada dada sebelah kanan korban terdapat luka mirip luka tembak. Luka tersebut terbuka dan berbentuk bulat.

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Golden Hart mengaku belum bisa memastikan penyebab mahasiswa berinisial R tewas. Namun, dia membenarkan adanya mahasiswa yang meninggal dalam demonstrasi tersebut.

"Benar, kejadiannya sekitar pukul 15.30 Wita. Korban terluka di bagian dada sebelah kanan. Meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Korem," ujar Harry.

Sebelumnya, sesaat sebelum insiden, terjadi kericuhan antara mahasiswa dan polisi di depan Kantor DPRD Povinsi Sulawesi Tenggara sekitar pukul 16.40 Wita.

Saat itu, massa demo mahasiswa berusaha masuk ke depan gedung sekretariat DPRD sejak aksi mulai digelar pukul 13.00 Wita.

Polisi kemudian melepaskan ratusan tembakan gas air mata dan peringatan. Karena massa makin beringas dan terus melakukan perusakan di sekitar Kantor DPRD, polisi melepaskan tembakan ke arah mahasiswa.

La Randi, saat itu diduga terkena tembakan yang diarahkan dari sejumlah polisi yang berjaga di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Saat itulah, La Randi terkena tembakan pada bagian dada kiri.

"Dia sempat kami berusaha selamatkan, namun sulit bernapas karena kena bagian dada," ujar Ardian, saksi mata di lokasi kejadian.

Setelah tertembak polisi, La Randi sempat digendong rekan-rekannya untuk menghindar dari kerumunan massa. Dengan mata terbuka dan napas tersengal-sengal, La Randi dilarikan ke rumah sakit Korem Kendari oleh rekan-rekannya.

Namun, saat dalam perjalanan, korban meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit. Pihak Korem akan melakukan autopsi.

 


Aktivis IMM

Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Seorang mahasiswa Universitas Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggari meregang nyawa saat mengikuti demo menolak RUU KUHP di kompleks DPRD Kendari. Mahasiswa tersebut diketahui merupakan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kendari.

"Mahasiswa yang tewas bernama Randy, dia kader terbaik kami di IMM. Alumni perkaderan DAD IMM tahun 2017,” ucap Ketua Umum IMM Najib Prasetyo saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (26/2019).

Najib mengatakan, Randy merupakan mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Haluoleo agkatan 2016. Menurut Najib, Randy adalah salah satu kader terbaik.

"Salah satu kader terbaik IMM yang meninggal usai aksi di kantor DPRD Sultar ditemukan ada luka tembak di dada kanan," jelas Najib.

Sementara itu, Ketua Umum HMI Cabang Kendari Ujang Hermawan mengatakan pihaknya hingga kini dan mahasiswa dari berbagai elemen di Kendari masih melakukan aksi.

Mereka pun menuntut agar pelaku penembakan Randy diberi hukuman berat.

"Kami saat ini masih aksi, apalagi dengan adanya rekan kami yang tewas. Kami akan menuntut, dan terus menggelar aksi,” ucap Ujang saat dihubungi Liputan6.com.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya