Liputan6.com, Jakarta - Salah satu korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan pesawat perintis jenis Twin Otter DHC 6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC dari Timika, Kabupaten Mimika, tujuan Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, tercatat sebagai warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Korban diketahui seorang anggota Brimob Kompi Batalyon D Resimen II dari satuan Pelopor di Jakarta, Bhayangkara Muda (Bharada) Hadi Utomo, asal Dusun Rendole, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Pati.
Advertisement
Sunarto, kakak Bharada Hadi Utomo pun menyampaikan cita-cita almarhum semasa hidupnya. Menurut Sunarto, Bharada Hadi menjadi polisi lantaran ingin berbakti kepada negara Indonesia.
"Saya dari pihak keluarga Bharada Hadi Utomo ingin menyampaikan cita-cita diwaktu jadi polisi yaitu ingin berbakti bagi negara Indonesia tercinta," kata Sunarto kepada wartawan, Kamis, 26 September 2019.
Kedua, Sunarto menyebut bahwa almarhum ingin sekolah lebih tinggi. Saat ini, Bharada Hadi tengah menjalani kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bogor dengan mengambil fakultas hukum.
Sewaktu ditugaskan ke Papua, Sunarto menuturkan bahwa almarhum selalu mengabarkan ke pihak keluarga. Walaupun keluarga berat melepas kepergian Bharada Hadi dinas di Bumi Cendrawasih, namun keluarga ikhlas lantaran demi cita-cita Bharada Hadi.
"Ini tugas negara walaupun hati dan perasaan berat merasa kehilangan keluarga tapi demi cita-cita ingin berbakti kepada nusa dan bangsa," ujarnya.
Lebih lanjut, ia pun menyampaikan pesan almarhum yang ingin Indonesia aman dan tak ada konflik. Tak lupa, ia pun menyampaikan ucapan terima kasih ke Polri atas segala sesuatu hingga proses pemakaman.
"Almarhum ingin jangan sampai ada konflik dimana-mana agar Indonesia damai rukun dan sejahtera," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Hilang Kontak
Sebelumnya, pesawat perintis jenis Twin Otter DHC 6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC dari Timika, Kabupaten Mimika tujuan Ilaga, Kabupaten Puncak, hilang kontak, Rabu, 18 September 2019 sekitar pukul 11.00 WIT.
Pesawat milik PT Carpediem Aviasi Mandiri itu bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika, pada pukul 10.31 WIT. Seharusnya, pesawat sudah mendarat di Bandara Ilaga, Puncak, pada pukul 11.09 WIT.
Pesawat yang dipiloti Dasep Sobirin, co-pilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendra itu mengangkut 1.600 kg beras milik Perum Bulog, dan membawa seorang anggota Brimob bernama Bharada Hadi Utomo yang bertugas di Ilaga.
Advertisement