Persebaya Sesalkan Pemanggilan Otavio Dutra ke Timnas Indonesia

Persebaya menilai pemanggilan itu sia-sia karena Dutra belum menjadi WNI.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 27 Sep 2019, 02:00 WIB
Bek Persebaya Otavio Dutra kembali dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Surabaya - Persebaya Surabaya mempertanyakan keputusan pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy memanggil Otavio Dutra. Pasalnya, sosok asal Brasil itu belum menjadi warga negara Indonesia.

"PSSI tahu Dutra belum WNI, tapi kenapa masih dipanggil. Ini tentu merugikan kami. Ini mengulang pemanggilan timnas pada akhir Agustus lalu," kata manajer Persebaya Candra Wahyudi

"Ketika itu Dutra tidak bisa diturunkan saat melawan Malaysia maupun Thailand. Persebaya pun tidak bisa mengandalkannya saat melawan Persija," sambungnya, dilansir situs resmi klub.

Persebaya merasakan benar dampak absennya Otavio Dutra pada duel versus Persija, 24 Agustus lalu. Pasalnya, mereka juga sudah merelakan Hansamu Yama dan Irfan Jaya ke timnas. Sementara Rachmat Irianto dan Osvaldo Haay terkena akumulasi kartu.

Dengan begitu banyaknya pemain yang absen, Bajul Ijo tertahan 1-1. "Sangat disayangkan. Dutra sudah kami izinkan ke timnas. Namun saat kami sangat membutuhkan tenaganya, ternyata di timnas dia tidak bisa dimainkan," ujar Chandra.


Berharap PSSI Bijak

Otavio Dutra. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Dalam surat bernomor 3950/AGB/1344/IX-2019, PSSI memanggil Dutra dan Hansamu untukmengikuti pemusatan latihan timnas senior pada 1-16 Oktober. Persebaya meminta PSSI bijak dalam pemanggilan kali ini.

"Sekali lagi Dutra belum resmi menjadi WNI, masih ada proses yang harus dijalani. Mohon PSSI bijak dalam memanggil pemain untuk timnas," ujarnya.


Pilar Persebaya

Dutra merupakan salah satu pilar Persebaya. Dia selalu menjadi starter untuk mengisi jantung pertahanan.

Meski berstatus pemain belakang, dia punya kemampuan menyumbang gol. Saat melawan PSIS Semarang, Dutra mencetak gol pembuka kemenangan 4-0 bagi Persebaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya