Dinding Rumah Sakit Retak Akibat Gempa Ambon, Pasien Dirawat di Tenda

Kerusakan yang terjadi pada RSUD dr. H. Ishak Umarella akibat gempa Ambon membuat pasien ditempatkan di tenda.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 27 Sep 2019, 13:00 WIB
Dalam memantau korban terdampak gempa Ambon, Kepala BNPB Doni Monardo hari ini hari ini (27/9/2019) menuju RSUD dr. H. Ishak Umarella, yang mana rumah sakit tersebut tidak berfungsi karena dindingnya retak. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Maluku Goncangan gempa Ambon Magnitudo 6,5 mengakibatkan dinding sebuah rumah sakit di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku mengalami retak. Di RSUD dr. H. Ishak Umarella, dinding yang retak-retak menimbulkan kekhawatiran karena membahayakan keselamatan pasien.

Seluruh pasien ditempatkan di tenda-tenda darurat, yang didirikan di sekitar rumah sakit. Penempatan pasien di tenda sebagai antisipasi agar pasien tidak tertimpa bangunan bila ada gempa susulan.

"Rumah sakit ini (RSUD dr. H. Ishak Umarella) tidak dapat difungsikan. Ini karena adanya keretakan pada dinding bangunan akibat gempa Ambon. Untuk mengantisipasi dampak buruk, pasien telah ditempatkan di tenda-tenda di sekitar rumah sakit," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, sesuai keterangan tertulis yang diperoleh Health Liputan6.com, Jumat (27/9/2019).

Doni didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail meninjau beberapa lokasi di wilayah terdampak gempa Ambon.

Pada hari ini (27/9/2019), Doni juga meninjau kondisi pengungsian warga terdampak gempa Ambon yang berada di Kampus Darussalam, Kabupaten Maluku Tengah. Di lokasi tersebut, TNI mendirikan rumah sakit lapangan untuk merawat warga yang terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Penanganan Darurat Pascagempa

Kerusakan infrastruktur akibat gempa Ambon yang terjadi Kamis (26/9/2019) menyasar perumahan, fasilitas pendidikan, tempat peribadatan, perkantoran, dan fasilitas umum. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Doni berkoordinasi dengan pejabat daerah setempat pascagempa Ambon. Ia memastikan penanganan darurat, khususnya korban luka dan terdampak dapat berjalan dengan baik.

BNPB telah mengirimkan personel untuk mendukung penanganan darurat pascagempa. Pengiriman bantuan logistik dan peralatan ke lokasi terdampak masih terus dilakukan.

Bantuan logistik yang dikirimkan di antaranya matras 149 lembar, perlengkapan keluarga 200 paket, selimut 500 lembar, dan sandang 500 paket.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M 6,5 terjadi pada Kamis, 26 September 2019. Titik gempa terjadi pada 40 km timur laut Ambon, Maluku dengan kedalaman 10 km. Sebelumnya BMKG merilis gempa dengan kekuatan M 6,8, tetapi dimutakhirkan menjadi M 6,5.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya