Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, ada petugas ambulans Pemprov DKI Jakarta yang cedera ketika bertugas dalam demo mahasiswa beberapa waktu lalu.
"Bahwa petugas medis mengalami cedera, itu fakta. Faktanya cedera, faktanya kakinya tidak bisa bergerak," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019).
Advertisement
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, petugas tersebut telah menjalani pemeriksaan computerized tomography (CT) scan.
Akan tetapi Anies mengaku belum mengetahui jelas hasil dari pemeriksaan itu. Selain itu, Anies menyebut petugas ambulans juga mengalami cedera di bagian kepala.
"Kemudian ada benturan juga di kepala, itu faktanya ada. Tapi pelakunya siapa dan lain-lain, saya pun tidak tahu," kata Anies.
Sebelumnya, pihak Kepolisian mengamankan lima mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta di Gardu Tol Pejompongan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Ambulans tersebut diduga mengangkut batu dan bensin untuk molotov saat aksi demo di sekitar kawasan DPR.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, saat ini mobil ambulans itu telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani proses pemeriksaan.
"Ya diamankan di Polda Metro," kata Argo saat dikonfirmasi, Kamis (26/9/2019).
Argo mengatakan, pihaknya juga mengamankan sopir ambulans tersebut untuk dimintai keterangan. "Diamankan di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan," ucap Argo
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Klarifikasi Polda
Polda Metro Jaya mengklarifikasi kabar yang menyebutkan adanya dugaan keterlibatan mobil ambulans milik pemprov DKI Jakarta dan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam aksi demo 25 September 2019. Mobil ambulans diduga membawa batu dan bensin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, usai meminta klarifikasi dengan petugas ambulans yang bertugas saat demo, batu di mobil tersebut berasal dari perusuh.
Argo menjelaskan, saat brimob bertugas meredakan situasi demo ada lemparan lemparan batu dari perusuh. Saat dikejar, perusuh itu mencari tempat perlindungan, salah satunya ke ambulans milik PMI dan Pemprov DKI.
"Dia itu masuk mencari perlindungan ke mobil PMI," kata Argo saat melakukan konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Argo menambahkan, diduga tindakan perusuh masuk ke dalam mobil ambulans agar seolah-olah tindakan anarkistis yang terjadi dalam aksi demo melibatkan fasilitas kesehatan seperti ambulans.
"Jadi anggapan anggota Brimob, diduga dia (perusuh) berharap bahwa mobil itu juga digunakan oleh perusuh," kata dia.
Advertisement