Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan rumah susun sewa (Rusunawa) Sekolah Pendidikan Guru Jemaat (SPGJ) atau Sekolah Menengah Teologi Kristen (STMK) Lahai Roi di Manokwari, Papua Barat.
Total anggaran untuk pembangunan hunian vertikal yang dibangun setinggi tiga lantai ini sebesar Rp 15,77 miliar.
"Kami berharap bangunan Rusunawa ini dapat segera dimanfaatkan dan dikelola dengan baik oleh Sekolah Pendidikan Guru Jemaat (SPGJ) atau Sekolah Menengah Teologi Kristen (STMK) Lahai Roi," ujar Kepala Satker Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Papua Barat, PM Dessyarmeda Killian dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/9/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia berharap, pihak SPGJ/SMTK bisa segera membuat Badan Pengelola Rusunawa sehingga pengelolaan Rusunawa dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian, penghuni yang tinggal di Rusunawa dapat merasa nyaman dan ada peraturan yang mengatur bagaimana tata cara tinggal di sana.
Lebih lanjut, dirinya menerangkan, Rusunawa SPGJ/ SMTK ini dibangun oleh Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Perumahan Direktorat Rumah Susun Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR. Hunian vertikal tersebut dibangun setinggi tiga lantai dengan tipe hunian 24 meter persegi sebanyak 37 unit.
"Nilai kontrak pembangunan Rusunawa ini adalah Rp 15,77 miliar," dia menambahkan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Membantu Pemerintah
Sementara itu, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menyatakan, Pemerintah Provinsi (Pemrov) Papua Barat merasa sangat terbantu dengan bantuan pembangunan Rusunawa dari Kementerian PUPR untuk sekolah ini.
"Rusunawa ini merupakan bangunan yang megah dan sangat spesial bagi kami. Kami minta Kementerian PUPR jangan bosan-bosan memberikan bantuan kepada masyarakat Papua Barat," pintanya.
Hal senada juga disampaikan Direktur SPGJ/SMTK Lahai Roi, Pdt Paulina Awom. Dia mengatakan, Rusunawa ini akan dimanfaatkan sebagai tempat tinggal bagi pelajar yang menuntut ilmu di sekolah tersebut.
"Sekolah ini masih memiliki banyak kekurangan seperti ruang kelas, kantor dan ruang ibadah. Kami juga berharap pemerintah pusat bisa memberikan lebih banyak bantuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sini," ungkap dia.
Advertisement