Sisi Lain Aksi Mahasiswa-Pelajar, Disuruh Pulang hingga Dicari Ibunya

Ada sisi lain yang menarik perhatian di balik aksi mahasiswa dan pelajar itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2019, 07:00 WIB
Massa mahasiswa memblokade Tol Dalam Kota saat berunjuk rasa di depan Gedung DPR/ MPR RI, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Unjuk rasa menuntut penolakan atas pengesahan sejumlah RUU kontroversial tersebut diwarnai aksi bakar sejumlah kardus di tol dalam kota. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gelombang aksi terjadi sejak Selasa, 24 September 2019 hingga Rabu, 25 September 2019. Massa mengepung gedung DPR di Jakarta dan DPRD di sejumlah wilayah Indonesia.

Massa yang melakukan aksi itu menyuarakan aspirasi menolak pengesahan UU KPK, RUU KUHP, RUU Pemasyarakatan, dan RUU Pertanahan.

Tidak hanya mahasiswa yang menggelar aksi, para pelajar juga ikut turun ke jalan untuk menolak beberapa revisi UU.

Aksi yang semula berjalan damai, berakhir ricuh. Para mahasiswa dan pelajar tak gentar melawan aparat yang menjaga aksi.

Meski begitu, ada sisi lain yang menarik perhatian di balik aksi mahasiswa dan pelajar itu. Berikut informasinya:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Seorang Ibu Minta Anaknya Pulang

Seorang ibu mencari anaknya saat aksi pelajar di Gedung DPR RI Jakarta. (Merdeka.com)

Kejadian haru menyelimuti aksi pelajar yang berlangsung di belakang Gedung DPR RI Jakarta pada Rabu, 25 September 2019.

Kala itu, seorang ibu meminta anaknya untuk pulang dan tidak melanjutkan aksi. Sambil menangis, wanita bernama Suci itu mencari-cari anaknya yang ikut demo.

"Belajar, belajar, belajar, itu tugas kamu nak. Pulang," kata Suci yang merupakan orangtua dari pelajar yang mengikuti demo bernama Faiz di belakang Gedung DPR RI saat peserta demo menghentikan serangan ke arah gedung DPR.

Sambil menangis, Suci didampingi Kepala Polisi Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Harry Kurniawan berusaha menenangkannya.

Berdasarkan informasi dihimpun, Suci mengetahui keberadaan anaknya bergabung dengan para pelajar lainnya untuk berdemo di belakang gedung DPR RI dari media sosial teman Faiz.

Kombes Harry Kurniawan turut menyampaikan pesan kepada Faiz, "Ayo ananda Faiz, pulang Nak. Kami Polri dan TNI tidak akan melakukan penyerangan," ujar Harry.

 


Mahasiwa Ditelepon Orangtua Disuruh Pulang

Aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa Kendari, Kamis (26/9/2019).(Liputan6.com/Ahmad Akbar Fua)

Tak hanya itu, ada juga kejadian yang cukup konyol. Ketika aksi, mahasiswa yang membubarkan diri minta dikawal polisi menuju stasiun Pal Merah.

"Kawal kita aja pak sampai Pal Merah, ini orangtua saya telepon ini. Ini orangtua saya video call," teriak salah seorang mahasiswa sambil menunjukkan handphonenya ke arah petugas, Jakarta Pusat.

 


Ibu-Ibu Lewat saat Aksi Berlangsung

Aksi demo mahasiswa di Surabaya pada Kamis (26/9/2019) (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Tak hanya di Jakarta, saat demo mahasiswa di depan Gedung DPRD Kota Malang Jawa Timur pada Selasa lalu ada kejadian unik.

Saat itu, dua orang ibu yang sedang mengendarai sepeda motor melintas di tengah-tengah aksi mahasiswa.

Mahasiswa yang tengah berkumpul dan memblokade jalan, serempak membuka jalan ketika ada ibu-ibu yang tengah berboncengan melintas dihadapan mereka.

 


Seorang Ayah Minta Tolong Polisi Cari Anaknya

Seorang ayah meminta bantuan polisi untuk mencarikan anaknya yang ikut aksi di Garut. (Merdeka.com)

Tak hanya ibu, ayah juga sempat meminta pertolongan kepada polisi saat anaknya ikut aksi pelajar. Rahmat merupakan orangtua pelajar di Kabupaten Garut mencari anaknya di Gedung DPRD Kabupaten Garut.

Dia khawatir anaknya ikut-ikutan aksi yang dilakukan oleh sejumlah pelajar di Kabupaten Garut bersama organisasi gabungan lainnya pada Kamis, 26 September 2019.

Rahmat yang kebingungan di sekitar Gedung DPRD Garut sempat meminta tolong kepada Kasat Lantas Polres Garut AKP Rizki Adi Saputro untuk mencari anaknya yang sekolah di SMAN 11 Garut.

"Saya bingung dan khawatir kalau anak saya ikut aksi demonstrasi. Apalagi anak saya ini akan ikut kejuaraan hoki mewakili Kabupaten Garut. Takut ada apa-apa," ujar Rahmat.

Kepala Satlantas Polres Garut AKP Rizki Adi Saputro langsung mencari keberadaan anak Rahmat. Dibantu anggotanya di sekitar tempat aksi, Kasatlantas berusaha mencari siswa yang dimaksud.

"Kita berbekal foto si anak dari ayahnya mencari di sekitar lokasi aksi. Kita sebarkan ke WA anggota agar membantu mencari keberadaan anaknya pak Rahmat," kata Rizki.

 

Reporter : Syifa Hanifah

Sumber : Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya