Liputan6.com, Jakarta - Ratusan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berdemonstrasi di sekitar gedung DPR atau tepatnya di dekat jembatan Slipi, Jumat (27/9/2019) sore. Sejumlah tuntutan yang disuarakan masih sama dengan unjuk rasa mahasiswa pada Selasa lalu.
Ada tiga tuntutan yang disuarakan, yaitu pencabutan UU KPK dan pembatalan pengesahan RUU KUHP, tindak tegas pelaku pembakaran hutan dan lahan, serta meminta aparat menindak pelaku pemukulan mahasiswa saat demonstrasi berlangsung Selasa lalu.
Advertisement
Pantauan di lapangan, mahasiswa berorasi di dekat jembatan Slipi atau di sekitar simpang tiga menuju Stasiun Palmerah. Akses menuju Gedung DPR RI telah dibatasi dengan pemasangan kawat berduri.
Sebelumnya, para demonstran berorasi di depan Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Selain orasi, mereka juga melakukan aksi bakar ban. Polisi kemudian mengimbau agar massa tak membakar ban karena mengganggu pengendara yang lewat di jalan tol.
Polisi sempat menyemprotkan air untuk memadamkan api yang menuai protes dari demonstran.
Sementara, pihak kepolisian yang bertugas menjaga akses menuju Gedung DPR-MPR RI melakukan pendekatan persuasif kepada massa HMI.
"Kami melakukan pembatasan wilayah aksi dengan menutup sebagian akses jalan di depan adik-adik sekalian. Jadi kami tetap melakukan pengamanan supaya aksi adik-adik sekalian berjalan lancar," kata seorang petugas kepolisian dari mobil pengeras suara.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Membakar Ban
Petugas kepolisian mengatakan, sengaja melakukan pembatasan akses untuk menggelar aksi di depan Gedung DPR-MPR RI karena tingginya eskalasi yang terjadi beberapa hari belakangan.
"Sekali lagi jangan melakukan perusakan. Jangan ditarik-tarik, sudah cukup. Kami petugas tidak akan melakukan penindakan," lanjut petugas kepolisian tersebut.
Ratusan anggota HMI terus menggelar orasi sambil sesekali berusaha menerobos barikade menuju depan gedung DPR-MPR RI. Massa juga sempat membakar ban bekas di depan barikade kawat berduri.
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com
Advertisement