Faisal Amir, Korban Demo Mahasiswa di Gedung DPR Sudah Direhabilitasi

Mahasiswa Al Azhar, Faisal Amir sudah bisa melakukan kontak dengan keluarga, dokter serta tim medis yang merawat.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2019, 17:21 WIB
Mahasiswa berlarian saat polisi menembakkan gas air mata dalam demonstrasi menolak pengesahan RUU KUHP dan revisi UU KPK di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Mahasiswa lari tunggang langgang setelah aparat kepolisian menembakkan gas air mata. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi Faisal Amir, mahasiswa korban dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR yang dirawat di RS Pelni, Jakarta Barat, saat ini kondisinya semakin membaik. Dia sudah memasuki tahapan rehabilitasi.

"Rencananya Insya Allah tim dokter besok akan memindahkan pasien ke ruang rawat biasa dan kemudian pasti melakukan program rehabilitasi medis agar bisa secepatnya rawat jalan," kata Direktur RS Pelni, dr Dewi Fankhuningdyah di Jakarta, Jumat (27/9/2019) di lansir Antara

Menurut keterangan dr Dewi, Faisal juga sudah bisa melakukan kontak dengan keluarga, dokter serta tim medis yang merawat. Dengan begitu mahasiswa Universitas Al Azhar ini sudah bisa melewati masa-masa kritisnya. 

"Sudah melewati masa kritis, tapi masih dalam pengawasan cukup intensif saat ini," kata dr Dewi melanjutkan. 

Sejauh ini, tim dokter yang menangani Faisal terdiri dari dokter bedah syaraf, dokter syaraf, dokter rehabilitasi medis, dan dokter paru.

Sementara itu, kakak Faisal Amir, Rahmat Ahadi menyebut bahwa kondisi adiknya sudah jauh berkembang dibandingkan beberapa hari lalu. 

"Sangat pesat kemajuannya dibandingkan dua hari yang lalu yang dia belum bisa merespon dan hanya bisa membuka mata. Sekarang sudah bisa merespon," ujar Rahmat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Aktivitas Faisal Amir Masih Terbatas

Polisi menembakkan gas air mata ke arah mahasiswa saat demonstrasi menolak pengesahan RUU KUHP dan revisi UU KPK di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Polisi menghalau mahasiswa yang berusaha masuk ke area Gedung DPR. (merdeka.com/Arie Basuki)

Walaupun kondisi sudah membaik, aktivitas fisik yang bisa dilakukan oleh Faisal Amir masih terbatas dan ingatan jangka pendeknya yang masih belum pulih.

Rahmat mengaku bahwa dia sempat menanyai Faisal. Namun, adiknya itu masih belum bisa mengingat apa-apa tentang kejadian yang menimpanya. 

"Sudah bisa mulai pegang kepala, tidur dengan melipat tangan, tapi memori jangka pendek belum bisa kembali," tambah Rahmat.

Sebelumnya, Faisal yang merupakan mahasiswa Universitas Al Azhar Jakarta itu menjadi korban dalam aksi unjuk rasa di DPR Selasa, 24 September 2019. 

Usai ditemukan, dia dilarikan ke RS Pelni untuk kemudian mendapat penanganan medis pada bagian kepala dan bahu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya