Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku, tidak berencana melaporkan pemilik akun twitter @Dennysiregar7 terkait tudingan ambulans Pemprov DKI Jakarta menyuplai batu untuk perusuh pada demo pelajar, Rabu 25 September 2019.
Anies menyebut, prioritas utama Pemprov DKI saat ini yaitu mengembalikan kondisi Jakarta serta menjamin situasi aman dan kondusif.
"Tenang, itu priortias kami, bukan yang lain. Jadi kita tidak mau menghabiskan energi buat yang lain-lain," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebu, pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono hanya sebatas koordinasi.
Baca Juga
Advertisement
Pertemuan itu, kata Anies, untuk menyiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan setelah adanya demo berujung rusuh.
"Apa yang harus kita kerjakan sesuai dengan tupoksi masing-masing, agar menjaga situasi di Jakarta ini tetap aman, damai dan kondusif," ucap Gatot.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Polisi Keliru
Sebelumnya, polisi mengamankan lima kendaraan ambulans milik Pemprov DKI Jakarta. Lima ambulans tersebut diduga digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jalan Gatot Subroto.
Hal tersebut disampaikan melalui akun instagram Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, pada Kamis 26 September 2019.
"Polri amankan 5 kendaraan ambulan milik Pemprov DKI Jakarta yang digunakan untuk mengangkut batu dan bensin yang diduga untuk molotov di dekat Gardu Tol Pejompongan Jl. Gatot Subroto," tulis TMC Polda Metro Jaya dalam keterangan.
Belakangan, polisi mengklarifikasi kabar yang menyebutkan adanya dugaan keterlibatan mobil ambulans milik pemprov DKI Jakarta dan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam aksi demo 25 September 2019. Mobil ambulans diduga membawa batu dan bensin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono mengatakan, usai meminta klarifikasi dengan petugas ambulans yang bertugas saat demo, batu di mobil tersebut berasal dari perusuh.
Argo menjelaskan, saat brimob bertugas meredakan situasi demo ada lemparan lemparan batu dari perusuh. Saat dikejar, perusuh itu mencari tempat perlindungan, salah satunya ke ambulans milik PMI dan Pemprov DKI.
"Dia itu masuk mencari perlindungan ke mobil PMI," kata Argo saat melakukan konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis 26 September 2019.
Argo menambahkan, diduga tindakan perusuh masuk ke dalam mobil ambulans agar seolah-olah tindakan anarkis yang terjadi dalam aksi demo melibatkan fasilitas kesehatan seperti ambulans.
"Jadi anggapan anggota Brimob, diduga dia (perusuh) berharap bahwa mobil itu juga digunakan oleh perusuh," kata dia.
Advertisement