Liputan6.com, Jakarta - Gelombang aksi memprotes kebijakan pemerintah Joko Widodo atau Jokowi kembali akan digulirkan. Adapun aksi bertajuk aksi mujahid 212 selamatkan NKRI akan digelar di depan Istana, Sabtu 28 September besok.
Menko Polhukam Wiranto mengingatkan agar jangan terpengaruh jika ada pihak-pihak yang ingin memprovokasi untuk mengadu domba.
Advertisement
"Sudah bolak balik dikatakan, jangan terpengaruh, jangan terpengaruh hasutan, imbauan provokasi, adu domba, karena apa? Permintaan dari adik-adik mahasiswa yang sudah demonstrasi duluan, kan sudah diakomodasi," kata Wiranto di kantornya, Jumat (27/9/2019).
Dia pun menuturkan, bahwa pihak pemerintah terus berupaya agar berdialog dengan para mahasiswa.
"Bahkan sekarang sudah akan diatur dialog dengan Presiden kan. Itu merupakan suatu kehormatan. Itu satu upaya untuk adanya komunikasi timbal balik antara mahasiswa dengan pemerintah, tatkala itu sudah dipenuhi ya atau dalam proses dialog ya," ungkap Wiranto.
Dia pun menjelaskan ucapannya soal ada kelompok-kelompok yang akan menunggangi. Itu bukan tuduhan, tapi meminta jangan sampai terpengaruh.
"Jangan sampai teman-teman kita ini, yang saya sebutkan (tukang ojek, kelompok islam, paramedis, buruh) itu kemudian dipengaruhi dan kemudian melaksanakan demonstrasi yang tujuannya enggak jelas sebenarnya," ungkap Wiranto.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ganggu Pemerintah
Menurutnya, aksi turun ke jalan, yang membuat rusuh, itu menganggu masyarakat.
"Kita mengerti kalau demo itu langsung mengganggu kehidupan masyarakat, menggganggu kenyamanan masyarakat. Jalan-jalan ditutup, mungkin ada pembakaran-pembakaran, orang jadi khawatir keluar. Ini semua kan mengganggu aktivitas masyarakat," pungkasnya.
Advertisement