43 Mahasiswa Hilang pada 5 Tahun Lalu, Meksiko Buka Kembali Penyelidikan

Meksiko kembali menyelidiki kasus hilangnya 43 mahasiswa pada 5 tahun silam.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2019, 13:55 WIB
Para demonstran di Meksiko menuding telah terjadi persekongkolan antara aparat dan geng narkoba terkait penculikan mahasiswa. (AP)

Liputan6.com, New Mexico - Pemerintah Meksiko kembali membuka penyelidikan mengenai kasus hilangnya 43 mahasiswa sebuah perguruan tinggi di negaranya. Mereka hilang pada lima tahun silam, tepatnya 26 September 2014.

Ribuan orang berkumpul di alun-alun utama Mexico City pada Kamis, 26 September 2019, untuk memperingati lima tahun hilangnya mereka.

Penyelidikan awal dicemari oleh tuduhan inkompetensi, korupsi dan perilaku buruk lainnya. Ini menodai pemerintahan mantan presiden Enrique Pena Nieto. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Sabtu (28/9/2019).

Pemerintahan Pena Nieto menyatakan, para mahasiswa itu dibunuh oleh penyelundup narkoba yang membakar dan membuang jasad mereka di sungai. Para penyelundup narkoba ini dikabarkan meyakini para mahasiswa tersebut adalah anggota geng saingan mereka.

Hilangnya mahasiswa itu memicu protes massal di jalan-jalan berbagai kota di Meksiko, menentang Pena Nieto yang dituduh gagal menangani kejahatan dan masalah gangguan keamanan di negara ini.

Presiden sekarang, Andres Manuel Lopez Obrador, dalam kampanye kepresidenannya berjanji akan membuka kembali kasus tersebut. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Misteri Temuan 44 Jasad Termutilasi dalam 119 Kresek Hitam di Meksiko

Temuan jasad mutilasi terbesar kedua di Meksiko. (AFP)

Meksiko sedang menghadapi krisis genting. Pembunuhan merajalela, sebab perang geng. Sebelumnya, imuwan forensik di Meksiko telah berhasil mengumpulkan 44 jasad misterius terkubur di sumur di negara bagian Jalisco.

Ditemukan tepat di luar Kota Guadalajara, jasad manusia disembunyikan di 119 kantong plastik hitam.

Seperti dikutip dari BBC pada Selasa, 17 September 2019, jasad itu ditemukan awal September, ketika penduduk setempat mulai mengeluh tentang bau.

Jalisco adalah pusat dari salah satu geng narkoba paling kejam di Meksiko. Temuan tersebut adalah yang kedua terbesar di negara bagian tahun ini.

Sebagian besar jasad dimutilasi.

Sebuah organisasi lokal yang mencari orang hilang telah meminta pemerintah untuk mengirim lebih banyak ahli untuk membantu identifikasi.

Mereka mengatakan departemen forensik lokal kewalahan dan tidak memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan operasi tersebut.

Kepala kabinet keamanan Mesiko mengaku sangat sedih dengan penemuan jasad termutilasi di kresek hitam tersebut.

"Saya sedih berbicara dengan cara ini, tetapi masyarakat memiliki hak untuk mengetahui apa yang terjadi," kata Kepala Kabinet Keamanan Jalisco Macedonio Tamez Guajardo kepada outlet berita Meksiko, Milenio.

Guajardo mengatakan kepada Milenio bahwa jasad itu sudah mengalami pembusukan. Awalnya para pejabat mengatakan mereka mampu mengidentifikasi setidaknya 37 orang, tetapi Institut Ilmu Forensik Jalisco meningkatkan jumlah itu menjadi 44 orang pada hari Jumat.

Sebagian besar jasad tersebut dimutilasoi, jadi para penyelidik harus mengumpulkan bagian-bagian yang berbeda untuk mengidentifikasi mereka dengan benar, menurut BBC.

Pihak berwenang sedang menyelidiki jika ada hubungan antara kuburan massal dan penemuan enam jenazah di sebuah safehouse pada bulan Agustus, Mexico News Daily melaporkan.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya