Liputan6.com, Jakarta - Salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kembali membuka lowongan kerja terbaru untuk para lulusan S1 dan S2.
Kali ini, BNI bekerja sama dengan kalibrr.com membuka lowongan kerja untuk dua posisi sekaligus. Pendaftaran lowongan kerja dibuka hingga 1 Oktober 2019.
Advertisement
Artikel mengenai adanya lowongan kerja di BNI ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terfavorit di kanal bisnis Liputan6.com pada Sabtu 28 September 2019:
1. BNI Buka Lowongan Kerja Terbaru, Siapa Mau?
Salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kembali membuka lowongan kerja terbaru untuk para lulusan S1 dan S2.
Kali ini, BNI bekerja sama dengan kalibrr.com membuka lowongan kerja untuk dua posisi sekaligus. Pendaftaran lowongan kerja dibuka hingga 1 Oktober 2019.
Mengutip laman BNI, berikut posisi yang disediakan, spesifikasi/deskripsi pekerjaan, persyaratan bagi para pelamar, fasilitas dan tunjangan, serta tata cara pendaftaran lowongan kerja tersebut:
Simak artikel selengkapnya di sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
2. Ada Lowongan Kerja di BUMN Ini, Apa Syaratnya?
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pengembangan dan pengelolaan Kawasan Industri yang berlokasi di Jawa Tengah, yakni PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) atau PT KIW kembali membuka lowongan kerja terbaru.
Kali ini, PT Kawasan Industri Wijayakusuma membuka lowongan kerja untuk posisi Staff Engineering Planning and Analysis. Pendaftaran lowongan kerja dibuka hingga 4 Oktober 2019.
Mengutip laman PT Kawasan Industri Wijayakusuma, berikut persyaratan bagi para pelamar, persyaratan berkas lamaran, dan tata cara pendaftaran lowongan kerja tersebut:
Simak artikel selengkapnya di sini
Advertisement
3. Harga Emas Menguat Usai Turun Tajam
Harga emas dunia menguat setelah sempat turun hampir 2 persen pada sesi sebelumnya, yang memicu minat beli. Kenaikan harga tetap terjadi di tengah penguatan Dolar Amerika Serikat (AS).
Melansir laman Reuters,Jumat (27/9/2019), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.507,87 per ounce. Sementara harga emas berjangka menguat 0,2 persen menjadi USD 1.515,20.
"Kami melihat peningkatan volume dalam dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk memposisikan emas pada aksi jual. Ini menunjukkan bahwa penurunan mendorong pembelian oleh investor," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Sebagai bukti sentimen investor dalam emas, kepemilikan SPDR Gold Trust, melonjak menjadi 924,94 ton pada hari Rabu, naik 1,8 persen dari hari sebelumnya.