Mulai Hari Ini, Waktu Tempuh LRT Palembang Jadi Lebih Cepat

Deputi EVP PT KAI Divre III Palembang, Waroso menyatakan percepatan jarak ini dilakukan sebagai bentuk efektivitas dan efisiensi pelayanan.

oleh Athika Rahma diperbarui 28 Sep 2019, 15:31 WIB
Para penumpang menunggu kedatangan kereta di Stasiun LRT Palembang, Sumatra Selatan, Minggu (5/7/2018). LRT ini akan menjadi salah satu solusi transportasi saat Asian Games mendatang. (Bola.com/Reza Bachtiar)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah melakukan uji coba pada tanggal 22 dan 23 September 2019 lalu, akhirnya LRT Palembang resmi beroperasi lebih cepat hari ini. Waktu tempuh stasiun Bandara ke stasiun DJKA jadi 47 menit saja, lebih cepat 13 menit dari jarak tempuh sebelumnya selama 60 menit.

Deputi EVP PT KAI Divre III Palembang, Waroso menyatakan percepatan jarak ini dilakukan sebagai bentuk efektivitas dan efisiensi pelayanan.

"Momentum ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Perhubungan Nasional dan Hari Ulang Tahun Kereta Api, sinergi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dalam mewujudkan sistem transportasi publik yang terkoneksi antar moda," ujar Waroso, dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (28/09/2019).

General Manager LRT Sumsel Sofan Hidayah menambahkan, saat ini jumlah perjalanan LRT terus bertambah menjadi 78 perjalanan dari yang sebelumnya 58 perjalanan, per hari.

Diharapkan waktu tempuh yang lebih cepat bisa meningkatkan volume penumpang LRT. Saat ini, jumlah penumpang mengalami kenaikan dibanding awal tahun 2019, yaitu sekitar 5 hingga 6 ribu pengunjung. Bahkan ketika akhir pekan, volumenya bisa naik hingga 10 ribu penumpang.

"Sebagai operator, PT KAI akan berupaya, berproses dan terus berbenah untuk melakukan inovasi dalam mewujudkan transportasi publik yang aman dan nyaman, tentunya dengan dukungan dari pemerintah pusat, daerah, masyarakat dan stakeholder lainnya," ujar Sofan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


LRT Jabodebek Diklaim Lebih Baik dari Palembang

LRT Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

LRT di Palembang sempat menjadi sorotan gemilang sampai akhirnya muncul problema. Ambil contoh masalah diputusnya aliran listrik akibat tunggakan yang tak dibayar, serta penumpang yang kurang berminat naik LRT walau peminatnya ramai saat uji coba.

Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Budi Harto, menyatakan pihaknya sudah belajar dari LRT Palembang. Mereka pun berusaha agar tak mengulangi kesalahan.

"Kita belajar pengalaman dengan di Palembang yang kurang di sana kita perbaiki di sini," ucap Budi di Stasiun Cibubur, Jumat (23/8/2019).

Menteri BUMN Rini Soemarno yang hari itu mengunjungi Stasiun Cibubur berkata LRT Jabodebek bisa beroperasi komersial pada akhir Oktober atau awal November mendatang. Merespons itu, Budi memastikan dari segi pembangunan berbagai fasilitas seperti rel, listrik, dan trainset sudah disiapkan.

 


Akhir Tahun Ini

Kendaraan melintas di bawah proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (21/8/2019). Jadwal pengoperasian LRT Jabodebek molor dari target yang pada awalnya direncanakan bisa beroperasi pada 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Operasi komersial di Stasiun Cibubur pun bisa tercapai akhir tahun ini meski headway (kedatangan kereta) masih panjang, yakni 30 menit -60 menit. Adhi Karya pun fokus pada pembangunan stasiun-stasiun yang pembebasan lahannya hampir selesai hingga daerah Bekasi.

Terkait pembiayaan, Budi membantah ada masalah arus kas di Adhi Karya akibat proyek LRT Jabodebk seperti yang dikabarkan.

"Pembiayaan lancar. Enggak ada masalah. Kami sudah terima total Rp 8 triliun, bentar lagi tambah lagi Rp 1,5 triliun, ini dalam proses," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya