Pesan dari Bawah Rel Kereta, PDIP: Jangan Panasi Rakyat dengan Hoaks

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan, situasi Jakarta bukannya tak penting, tapi sudah muncul berbagai kepentingan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Sep 2019, 20:57 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengunjungi masyarakat Cirebon. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Politik nasional kian memanas, dan merembet sampai ibukota. Dari aksi mahasiswa, sampai elemen-elemen yang mengaku kecewa dengan kinerja Presiden.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sadar akan kondisi ini. Namun, petinggi partainya memilih untuk berbaur dengan masyarakat Cirebon di Festival Budaya Cai Diraga di pinggir Sungai Cisanggarung, Dusun Pamosongan, Desa Ciledug.

Di bawah rel, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang ditemani Pangeran Patih Muhammad Qodiran dari Keraton Kanoman Cirebon, Plh Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono, dan ratusan warga berbaur menjadi satu.

Satu per satu rangkaian acara dijalani Hasto dan yang hadir. Meski di bawah rel, dan beberapa kereta hilir mudik, tak membuat kebersamaan itu surut. Suara bising mengalahkan mikrofon yang dipakai untuk berpidato. Sambutan berhenti. Raut wajah Hasto tersenyum simpul.

"Ini membawa pengalaman tersendiri bagi saya. Baru kali ini berpidato di bawah kereta api. Mungkin Pak Jokowi sendiri belum pernah berpidato di bawah rel kereta api," celetuk Hasto yang memantik tawa warga, di lokasi, Sabtu (28/9/2019).

Dia menuturkan, situasi Jakarta bukannya tak penting, tapi sudah muncul berbagai kepentingan. Padahal, Pemilu sudah selesai. Menurutnya, berbaur bersama rakyat, adalah hal yang dilakukan oleh Bung Karno, Megawati, dan Jokowi.

"Lebih baik kami menempuh jalan yang telah dilakukan Bung Karno, jalan yang telah dilakukan Bu Mega, yang kemudian dilanjutkan Bapak Jokowi yaitu jalan bersama dengan rakyat. Siapa pemimpin yang menyatu dengan rakyat akan selamat," ungkap Hasto.

Menurut dia, berbaur bersama rakyat Cirebon, lebih mengetahui apa yang diinginkannya. Daripada, memanas-manasi rakyat terus menerus.

"Rakyat memang lebih membutuhkan bagaimana sungai tak banjir saat hujan, bagaimana sungai jadi induk saluran yang mengaliri sawah, bagaimana sungai tak erosi, sehingga ikan bisa hidup baik karena tak ada pencemaran. Harusnya ini yang diperhatikan daripada memanas-manasi rakyat dengan hoaks dan fitnah," beber Hasto.


Turun ke Rakyat

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memberi keterangan terkait Pemilu 2019 saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (16/4). Kelima, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya memenangkan pilpres dan pileg sebagai satu tarikan napas perjuangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

"Maka harusnya mari turun ke rakyat, kita dukung gerakan seperti masyarakat di Ciledug Lor ini. Karena demokrasi kita bukan sedikit-sedikit berdemo. Namun demokrasi yang menyelesaikan masalah rakyat dengan cara musyawarah untuk mufakat," lanjut dia.

Hasto memerintahkan agar para anggota dewan dari PDI Perjuangan di Jawa Barat mendukung dan mengembangkan kebutuhan masyarakat untuk menjaga lestarinya alam.

"Mari kita jaga. Membangun alam raya artinya menjaga yang sudah baik, memperbaiki apa yang masih kurang. Semoga jalan kebudayaan, merawat sungai dan laut, dapat kita lakukan. Dan dari dusun ini bergeloralah energi menjaga seluruh keseimbangan alam raya sebaik-baiknya," pungkasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya