Liputan6.com, Jakarta Meninggalnya dr Soeko Marsetiyo di Wamena, Jayawijaya, Papua dianggap akan merugikan masyarakat itu sendiri. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa dokter yang memutuskan untuk keluar dari wilayah tempat mereka mengabdi itu.
"Peristiwa ini pasti juga menjatuhkan mental dokter untuk bekerja di kabupaten tersebut," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam pada Minggu (29/9/2019).
Advertisement
Dalam pernyataannya yang diterima oleh Health Liputan6.com, Ari mengungkapkan bahwa kabupaten Jayawijaya merupakan daerah yang masih kekurangan dokter.
"Sekali lagi yang akan dirugikan adalah masyarakat sendiri," Ari menegaskan.
Maka dari itu, Ari meminta pemerintah daerah untuk memberikan perlindungan pada petugas medis yang bekerja di sana.
Pesan untuk petugas kesehatan
Lebih lanjut, Ari menyesalkan dan mengutuk peristiwa yang terjadi pada dokter alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro tersebut. Ia juga berharap agar kondisi kerusuhan yang kerap terjadi cepat berakhir.
"Kita doakan kondisi Wamena membaik karena yang paling dirugikan adalah masyarakat jika dokter bertambah enggan lagi untuk mengabdi di Wamena karena nyawanya menjadi taruhan," ujarnya.
Kepada para petugas kesehatan, Ari juga berpesan agar kejadian itu tidak melemahkan semangat dalam bertugas.
"Untuk para dokter teman sejawat, mudah-mudahan kekerasan kepada dokter Soeko ini tidak melemahkan semangat kita untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Wamena dan sekitarnya."
Advertisement