Bertemu Bamsoet, Airlangga Hartarto Pastikan Tak Ada Bagi-Bagi Kekuasaan

Lewat rekonsiliasi dan konsolidasi itu, Airlangga berharap Golkar terus merapatkan barisan untuk menghadapi sejumlah persoalan di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Sep 2019, 12:50 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto Usai Menggelar Kampanye Akbar di Istora, Senayan, Jakarta. (Foto: Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menampik kalau kesepakatan meredam tensi politik antara pendukung dirinya dan bakal calon ketum Golkar lainnya, Bambang Soesatyo bertujuan untuk membagi kekuasaan.

Menurutnya, upaya tersebut  merupakan salah satu bagian dari dukungan partai beringin agar situasi politik di Tanah Air, tak bertambah panas.

Airlangga menyatakan dengan membaiknya kondisi internal Partai Golkar saat ini, maka Golkar siap untuk terus mendukung dan mengamanakan agenda-agenda kenegaraan.

"Termasuk pelantikan anggota DPR RI dan MPR RI tanggal 1 Oktober nanti. Terkait dengan pemilihan, baik itu di DPR mau pun di MPR, tentunya ini juga menjadi bagian dari konsolidasi Partai Golkar,” ujar Menteri Perindustrian itu di Jakarta, Minggu (29/9/2019). 

Airlangga tak menyebut tentang adanya kemungkinan pembagian kekuasaan dengan Bamsoet. Namun secara tegas ia menyatakan akan mendukung potensi seluruh kader Partai Golkar yang ada saat ini. Di tubuh Golkar ada beberapa kader muda dari berbagai daerah yang siap untuk diorbitkan menjadi pemimpin di parlemen.

“Tentunya Partai Golkar dengan support dari kader partai seluruhnya, kita akan bersama-sama dengan anggota koalisi yang lain mendukung pemerintah. Di tengah situasi seperti ini, maka Golkar harus menunjukkan ketenangan berpolitik. Kita mementingkan kepentingan nasional, kepentingan Republik Indonesia,” ujar Airlangga.

Lewat rekonsiliasi dan konsolidasi itu, Airlangga berharap Golkar terus merapatkan barisan untuk menghadapi sejumlah persoalan di Indonesia. Terutama menghadapi peristiwa genting, seperti yang terjadi pada akhir-akhir ini.

Hal itu sudah diamini oleh Bamsoet seperti dalam pernyataannya kepada media Jumat lalu.

"Saya mengambil keputusan hari ini dan menyatakan menghilangkan perbedaan. Saya bersama ketua umum Airlangga Hartarto saling memahami bila kami berdua kompak maka persoalan apa pun yang dihadapi partai kami bisa diselesaikan,” kata Bamsoet, Jumat lalu.

“Untuk itu saya menyampaikan pada ketua umum Airlangga Hartarto, bahwa saya tetap mendukung beliau menjadi ketua umum pada Munas Desember mendatang,” ucap Bamsoet.

Pernyataan Bamsoet ini langsung direspon dengan positif oleh Airlangga. Keduanya yakin jika persatuan di antara mereka terwujud, bukan hanya Golkar yang makin kuat, namun juga bangsa Indonesia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 


Tanpa Tunjukan Kepentingan

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto usai melakukan pemantauan Aplikasi Android SaksiKu untuk Saksi Partai Golkar di TPS pada Pemilu 2019 di Jakarta, Selasa (16/4). Airlangga melakukan pengecekan video conference dengan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Se-Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Rekonsiliasi itu tentunya bisa terjadi tanpa harus menonjolkan kepentingan dan agenda masing-masing.

“Ini merupakan sebuah situasi yang membanggakan karena dengan statement dari Pak Bambang Soesatyo, bahwa Partai Golkar memilih untuk konsolidasi internal di tengah situasi politik yang kurang kondusif,” ujar Airlangga Hartarto.

Airlangga sangat bersyukur apabila Bamsoet beserta para pendukungnya bisa berlapang dada menerima apa pun hasil  rekonsiliasi dan konsolidasi yang mereka lakukan untuk Golkar.

“Terima kasih pada Pak Bambang Soesatyo dan para pendukungnya. Kami akan merajut persatuan dan kesatuan, persaudaran dan persahabatan di antara kita. Maju terus Partai Golkar, maju terus bangsaku tercinta,” pungkas Airlangga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya