8 Kondisi Bibir yang Jadi Pertanda Kesehatan Seseorang

Gejala-gejala yang timbul di bibir ini bisa jadi sebuah pertanda bahwa ada masalah pada kesehatahn tubuh kita.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2019, 14:34 WIB
Ilutrasi bibir. (Foto: shutterstocl.com By Africa Studio)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang banyak yang mengira masalah di bibir hanya seputar kering atau pecah-pecah. Tapi faktanya, bibir memiliki lebih dari satu juta ujung saraf dan jauh lebih sensitif dari ujung jari kita.

Bibir nyatanya harus memiliki perawatan khusus yang tidak asal.

Terkadang bibir kita memberi sinyal bahwa kita memiliki beberapa masalah dengan kesehatan dan hal ini menjadi sangat penting.

Dikutip dari Brightside.me, Minggu (29/9/2019) inilah delapan kondisi bibir yang memberi sinyal bahwa manusia memiliki masalah pada kesehatan:


1. Pecah-Pecah di Sudut Bibir

Ilustrasi bibir kering. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Ketika air saliva seperti menggumpal di sudut bibir, dan membuat kulit menjadi kering atau pecah-pecah bisa jadi suatu penyebab dari sebuah infeksi.

Apalagi jika kondisi itu ditambah dengan sering menjilat bibir agar tetap lembab, itu akan menciptakan kondisi yang lebih sempurna untuk infeksi tersebut.

Jika hal ini terjadi, jangan ragu untuk memeriksanya ke dokter.


2. Bibir yang Kering dan Pecah-pecah

Ilustraasi foto Liputan 6

Bibir yang kering ternyata mengindikasikan tidak hanya bagian mulut saja yang kering, tapi keadaan seluruh tubuh yang kurang terhidrasi. Mungkin juga bisa karena iklim atau bahkan karena stres.

Dianjurkan, minumlah air yang banyak atau gunakan pelembab bibir. Selain itu, perhatikan juga keadaan sekitar karena bisa saja terserang alergi.


3. Benjolan di Bibir

Kista berwujud benjolan mirip balon berukuran kecil bisa muncul di area mulut anak yang memiliki kebiasaan buruk menggigit bibir bawah.

Benjolan pada bibir bisa menyakitkan atau minimal membuat bibir terasa tidak nyaman. Mungkin sering kali kita mengacuhkan benjolan tersebut dan berpikir akan hilang seiring waktu.

Kondisi ini bisa berupa cedera yang terjadi setelah injeksi asam hialuronat atau bisa reaksi terhadap makanan yang tidak cocok. Sering kali penyebabnya adalah infeksi virus, seperti herpes, dan perlu perawatan medis yang tepat.


4. Kemerahan yang Melingkari Bibir

Ilustrasi bibir (iStockphoto)

Salah satu alasan paling umum untuk kemerahan yang melingkar di sekitar mulut adalah dermatitis bibir. Menjilat bibir berulang-ulang mengeringkan minyak alami dari kulit di sekitar bibir dan menjadikannya merah dan gatal.

Biasakan menggunakan pelembab bibir yang baik untuk melembabkan bibir tanpa saliva.


5. Kerutan di Bagian Bibir Atas

Ilustrasi Bibir Kering

Kondisi ini bisa saja terdapat masalah dengan fisik ataupun emosional. Bisa jadi karena terlalu sering minum menggunakan sedotan atau mungkin terlalu sering merokok karena stres.


6. Perubahan Warna Bibir

Ilustrasi bibir.

Bibir dengan warna kebiruan mengindikasi sirkulasi oksigen yang buruk dalam darah, kondisi yang sama juga bisa terjadi di jari tangan dan kaki.

Sedangkan, bibir putih atau pucat dapat menunjukkan anemia, yang sebenarnya membutuhkan perhatian medis. Mungkin juga kita memiliki gula darah rendah, masalah peredaran darah, atau kekurangan vitamin.


7. Bibir Membengkak

Ilustrasi Lipstik (Foto: iStockphoto)

Pembengkakan pada bibir bisa terjadi karena alergi. Jika kita pernah menggunakan sebuah produk yang ternyata membuat bibir bengkak maka jauhkanlah produk itu dari bibir.

Jika tidak kunjung sembuh, memeriksanya ke dokter akan mengurangi risiko yang lebih buruk.


8. Bintik Hitam pada Bibir

Ilustrasi bibir kering pakai lip balm (iStockphoto)

jika muncul bintik-bintik hitam di bibir, tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pilihan terbaik adalah mendiagnosis mereka dengan pergi ke dokter.

Hiperpigmentasi adalah kondisi umum yang dapat menyebabkan bercak kecoklatan. Mungkin juga tidak hanya di bibir, tetapi juga di pipi, hidung, dan dahi.

Bintik matahari juga bisa menjadi alasan. Dan bisa saja menjadi tanda-tanda pra-kanker, lebih baik langsung periksakan ke dokter. Atau mungkin, tubuh mungkin menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan yang dimakan.

 

Reporter: Windy Febriana

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya