Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tak mengetahui adanya usulan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih dipercepat menjadi 19 Oktober 2019. Yang dia tahu, jadwal pelantikan Jokowi-Ma'ruf akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2019.
"Saya belum dengar, konstitusi tanggal 20 saya bilang tanggal 20, kecuali ada inisiatif KPU barangkali, itu lain cerita," katanya di Hotel Shangri-la, Jakarta Pusat, Minggu malam (29/9/2019).
Advertisement
Surya Paloh menyatakan, dirinya akan menegur Jokowi jika permintaan mempercepat pelantikan presiden itu melanggar konstitusi. Dia mengakui belum mempelajari aturan itu.
"Saya belum lihat itu, saya belum pelajari undang-undang itu. Entar saya buka dulu pengetahuan saya ada larangan enggak, kalau ada larangan saya akan bilang 'eh jangan coba-coba majukan'," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan, Presiden Joko Widodo mengusulkan pelantikan yang seharusnya dilakukan 20 Oktober, dipercepat menjadi 19 Oktober 2019 ini.
"Pak Jokowi mengusulkan pelantikan maju satu hari," ujar Budi, Sabtu 28 September 2019.
Dia menuturkan, itu disampaikan langsung oleh Jokowi saat bertemu relawan di Istana, Jumat 27 September 2019.
"(Disampaikan) Pak Jokowi, kemarin," ungkap Budi.