Liputan6.com, Jakarta - Ketika usai berolahraga dengan gerakan dan intensitas yang cepat dan berat, kita seringkali merasakan jantung berdebar kencang. Sebagian dari kita mungkin akan langsung panik, takut kondisi tersebut memberikan sinyal ada yang tidak beres dengan tubuh kita.
Sebenarnya, apa sih penyebab kondisi ini?
Advertisement
Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter, jantung berdebar setelah olahraga memang kerap terjadi. Biasanya, saat berolahraga, metabolisme tubuh akan meningkat, yang membuat kerja jantung juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.
"Akibatnya, akan terjadi peningkatan suhu tubuh, berkeringat, serta denyut jantung meningkat. Bila Anda berolahraga terlalu berat, bisa saja muncul keluhan sesak napas karena tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak," ujar dr. Astrid.
Di sisi lain, persiapan sebelum olahraga dan memilih jenis olahraga juga penting bagi jantung Anda agar tidak ‘kaget’. Dokter Astrid memberikan tips jantung Anda siap dipakai untuk berolahraga.
"Pastikan Anda melakukan pemanasan terlebih dahulu. Selain itu, jika baru pertama kali olahraga dalam waktu lama, mulailah dengan olahraga intensitas ringan. Secara bertahap, Anda bisa meningkatkan intensitasnya. Kram otot bisa juga terjadi akibat tidak melakukan pemanasan sebelumnya," dr. Astrid menjelaskan.
Namun, jika sehabis berolahraga jantung Anda berdebar kencang, Anda jangan terburu-buru mendiagnosis secara sepihak sudah mengalami penyakit jantung. Semuanya membutuhkan pemeriksaan dokter.
"Kemungkinan, keluhan jantung berdebar setelah olahraga tersebut adalah respons tubuh normal disertai intensitas dan pola olahraga yang masih kurang baik," jelasnya.
Penyebab Jantung Berdebar
Tak hanya setelah olahraga, beberapa hal lain juga dapat menyebabkan jantung berdebar, antara lain:
Konsumsi KafeinIni adalah penyebab paling umum dari jantung berdebar. Kafein dapat menstimulasi sistem saraf otonom yang merupakan sistem saraf involunter.
Saraf ini salah satunya mengontrol detak jantung. Anda pun dapat merasakan detak jantung yang lebih cepat usai konsumsi kafein, seperti teh dan kopi.
Dehidrasi
Kehilangan banyak cairan dalam tubuh ternyata dapat menyebabkan dehidrasi. Ketika mengalami dehidrasi berat, Anda dapat merasa deg-degan, mulut kering, urine pekat dan berwarna gelap, serta kram otot.
Dehidrasi dapat menyebabkan perubahan pada elektrolit tubuh dan menurunkan tekanan darah. Hal tersebut dapat menimbulkan stres pada tubuh yang memicu timbulnya detak jantung tidak normal.
Serangan panik
Bila Anda merasa jantung seperti mau copot, terutama saat menghadapi suatu situasi, bisa saja yang Anda alami adalah serangan panik. Gejala lain yang sering menyertai serangan panik adalah gemetar dan berkeringat dingin.
Serangan panik tidak membahayakan, tapi dapat terasa sangat mencekam. Sementara itu, irama jantung yang tidak teratur (aritmia) juga terkadang dapat menyebabkan serangan panik.
Anemia
Sebagian besar anemia disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh. Bila Anda mengalami anemia berarti tubuh Anda tidak cukup membuat sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen dan nutrisi ke jaringan.
Meskipun tidak selalu menimbulkan keluhan jantung berdebar, orang yang mengalami anemia —terutama yang kronis— dapat mengeluhkan detakan jantung yang lebih kencang.
Jantung berdebar setelah olahraga pada beberapa kasus adalah wajar, yang menandakan Anda jarang olahraga.
Agar hal tersebut tidak terjadi, sebelum olahraga lakukan pemanasan selama beberapa menit. Atur juga intensitas olahraga, mulai dari yang ringan, sedang, hingga bertambah berat agar tubuh dan jantung tidak kaget.
Penulis : Krisna Octavianus Dwiputra/Klik Dokter
Advertisement