Hadapi Demonstran, Kapolda Sultra Baru Pastikan Tak Ada Peluru Tajam

Menurut Merdisyam, pembatasan penggunaan peluru tajam dan karet sudah tertulis jelas dalam prosedur tetap atau Protap Polri terkait penanganan aksi, termasuk unjuk rasa.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 30 Sep 2019, 11:59 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian Melantik Kapolda Papua, Kapolda Riau, dan Kapolda Sulawesi Tenggara di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/9/2019). (Foto: Nanda Perdana Putra/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - Usai dilantik menjadi Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Brigjen Merdisyam langsung bersiap menangani demo mahasiswa yang rencananya akan kembali dilakukan hari ini, Senin (30/9/2019).

Dia menegaskan tidak akan ada penggunaan peluru tajam maupun karet dalam upaya pengawalan aksi unjuk rasa.

"Sudah menjadi ketegasan dari Pak Kapolri, dalam menanggapai demo sudah berkali-kali disampaikan, jangankan peluru tajam, peluru karet pun tidak diperkenankan. Sudah disampaikan," tutur Merdisyam di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Menurut Merdisyam, pembatasan penggunaan peluru tajam dan karet sudah tertulis jelas dalam prosedur tetap atau Protap Polri terkait penanganan aksi, termasuk unjuk rasa.

"Setiap kegiatan sudah diingatkan dan dilakukan pengecekkan. Dari protap yang ada tidak sekalipun anggota dibekali oleh peluru karet atau peluru tajam," jelas dia.

Merdisyam berharap, ini menjadi salah satu jalan memperbaiki situasi yang tegang beberapa hari belakangan. Khususnya usai demonstrasi mahasiswa menolak RUU KUHP dan RUU KPK.

"Mudah-mudahan demo hari ini yang bukan hanya di Kendari, kita bisa melaksanakan denga baik," Merdisyam menandaskan.

 


Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya