Gubernur Khofifah Imbau Orangtua Awasi Anak agar Tak Ikut Demo

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar orangtua aktif mengawasinya anaknya yang duduk di SMA/SMK dan Madrasah Aliyah, sehingga tidak ikut-ikutan aksi turun ke jalan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2019, 12:30 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat rapat koordinasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa di Kota Batu (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengimbau agar orangtua aktif mengawasinya anaknya yang duduk di SMA/SMK dan Madrasah Aliyah sehingga tidak ikut-ikutan aksi turun ke jalan. Aksi tersebut mengenai sejumlah rancangan undang-undang kontroversial.

"Senin adalah hari efektif masuk sekolah. Jadi kalau misal, besok ada siswa yang tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas, kepala sekolah harus berkoordinasi dengan orangtua dan wali muridnya," ujar Khofifah dilansir Antara pada Minggu, 29 September 2019.

Ia menuturkan, agar ibu-ibu muslimat dan juga seluruh jajaran orangtua agar proaktif mengawasi anaknya yang kini duduk di bangku sekolah, terutama di jenjang SMA/SMK maupun Madrasah Aliyah.

"Tolong diingatkan dan dipastikan anaknya, besok (Senin) masuk sekolah. Tidak ikut-ikutan unjuk rasa," kata dia.

Oleh karena itu, orangtua harus aktif berkoordinasi dengan guru dan kepala sekolah. Demikian pula sebaliknya. Hal ini demi mengantisipasi siswa membolos belajar demi ikut unjuk rasa sebagaimana para mahasiswa seperti terjadi pada Jumat, 27 September tidak terulang.

"Pesan dalam surat edaran ini saya rasa terang referensi dari pak Mendikbud, supaya anak-anak terhindar dari hal yang memang menurut Undang-Undang Perlindungan Anak harus dilindungi dari kemungkinan mereka terdampak dari kekerasan dan potensi terjadinya kekerasan,” ujar Khofifah Indar Parawansa.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Selanjutnya

Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak bersama Gubernur Jambi definitif, Fachrori Umar sebelum dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia tidak menjelaskan mengenai mekanisme sanksi jika terjadi lagi siswa membolos dan melakukan aksi di jalanan.

Khofifah menuturkan, sekolah jenjang SMA/SMK kendali ada di pemerintah provinsi dan ditegaskan kalau Senin, 30 September 2019 merupakan hari efektif belajar mengajar.

"Kami di Pemprov Jatim menyampaikan, SMA/SMK di dalam koordinasi Pemprov kemarin Jumat 27 September 2019, hari efektif belajar mengajar. Besok Senin, 30 September juga hari efektif belajar mengajar karena tidak diliburkan. Semua kepala sekolah dan guru punya tugas untuk memberikan konfirmasi kepada orangtuanya," ujar dia.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya