Warga Sidoarjo Sulap Kain Bekas Jadi Barang Mahal

Semenjak berkecimpung di bank sampah, mantan tukang bangunan asal Sidoarjo tertarik mencoba mengolah kain bekas jadi karya unik.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2019, 00:00 WIB
Uniknya pot hujan yang memiliki awan dan menurunkan air layaknya hujan di atas tanaman. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Desa Sepande Kecamatan Candi, Sidoarjo, Jawa Timur, Sentot (48) berhasil mengolah kain bekas menjadi karya unik bernilai jual tinggi. Berkat sentuhannya, kain bekas tersebut diubah menjadi pot bunga hias. Kreasi unik dan cantik ini menjadi eksklusif karena jarang ditemukan di pasaran.

Ditemui di rumahnya di Sidoarjo, Sentot mengatakan, pembuatan pot bunga daur ulang tersebut sudah digeluti sejak tiga tahun lalu. Semenjak berkecimpung di bank sampah, mantan tukang bangunan itu tertarik mencoba lantaran kerajinan ini merupakan hal baru dan unik, dilansir dari Antara.

"Saya tahunya itu waktu masuk di bank sampah. Banyak teman-teman di sana yang membuat, tapi saya lihat kurang maksimal," kata bapak dua anak itu.

Sentot terus berinovasi dan mencari cara agar pot daur ulang bikinannya terlihat lebih kokoh. "Di tengah-tengah pot saya kasih kawat kecil melingkar untuk menahan agar pot menjadi kuat," kata dia, Senin (30/9/2019).

Bahan baku seperti kain bekas (gombal), ia dapatkan dengan sangat mudah. Cukup dengan memberi tawaran satu karung kain bekas ditukar dengan satu pot bunga daur ulang di grup WhatsApp yang dimiliki. "Kain bekas ini saya dapat dari teman-teman di grup WhatsApp," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Tips Membuat Pot Unik

Pot pintar (Sumber: Boredpanda)

Cara pembuatannya, Sentot menuturkan, bahan baku berupa semen, pasir dan air, dicampur menjadi satu ke dalam wadah. Kain bekas dimasukkan ke campuran semen. Kemudian, setelah semuanya tercampur, kain bekas (gombal) tersebut diangkat dan diletakkan di tatakan (media yang terbuat dari kayu).

Untuk membuat satu pot bunga menghabiskan waktu sekitar tiga hari. Meliputi proses pengeringan semen, pengecatan awal, hingga pengecatan tahap kedua untuk menghasilkan warna yang lebih baik.

"Pot bunga biasanya berat kalau diangkat, tapi pot cantik ini ringan dan bisa dipindahkan kapan saja, terlebih lagi pot ini tidak mudah pecah," tambahnya.

Dalam sehari, Sentot mengaku, bisa memproduksi sebanyak 15 pot bunga daur ulang. Untuk pot bunga kecil diameter 20 centimeter, dijual seharga seharga Rp15 ribu per buah, sedangkan ukuran besar dijual Rp50 ribu per buah.

Harga yang ekonomis membuat pot bunga tersebut banyak diminati masyarakat Sidoarjo dan dari luar kota, seperti Probolinggo dan Lamongan. "Sementara ini penjualan masih sebatas saya tawarkan di grup WhatsApp dan media sosial lainnya," terangnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya