Mengenal Sejarah Hari Kopi Internasional

Hari Kopi Internasional dimulai dari pertemuan para pencinta kopi dari berbagai negara. Mereka kemudian menyepakati Hari Kopi Internasional dirayakan tiap 1 Oktober.

oleh Komarudin diperbarui 01 Okt 2019, 06:05 WIB
Ilustrasi Foto Biji Kopi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Minum kopi jadi tren belakangan ini, meski sejak lama orang sudah menyukai kopi. Minum kopi menjadi lebih populer saat ini dengan lebih dari tiga juta cangkir dikonsumsi setiap hari, seperti dilansir dari Forbes, Senin, 30 September 2019.

Kini, kopi juga telah menjadi budaya yang ramai disebarluaskan lewat media sosial. Banyak kaum muda menjadi penikmat dan ingin menjadi bagian sesuatu yang lebih besar dan telah menjadi gaya hidup.

Dari situ para pencinta kopi dari berbagai negara berkumpul awal Maret 2014. Mereka lalu menyepakati untuk merayakan Hari Kopi Internasional pada 1 Oktober 2015. Dari pertemuan itu kemudian disepakati bahwa Hari Kopi Internasional pada 1 Oktober 2019.

Terkait kopi, Organisasi Kopi Internasional (ICO) tahun ini berupaya menyoroti keadaan para petani kopi, ancaman yang mereka hadapi terhadap matapencaharian dan kebutuhan mereka untuk mengambil tindakan kolektif.

Sementara itu, harga secangkir kopi di kafe lokal Anda belum pernah tinggi, jumlah yang dibayar petani kopi untuk biji yang mereka hasilkan selalu rendah. Penghasilan petani tak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka dan mungkin harus berpaling dari produksi kopi sama sekali.

Indonesia punya peran penting di ICO, terbukti dengan ditunjuknya Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo, terpilih sebagai Ketua Dewan Organisasi Kopi Internasional (ICO) Council periode 2019-2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Hari Kopi Internasional di Indonesia

Malioboro Coffee Night yang digelar dalam rangka Hari Kopi Internasional berlangsung meriah. Foto: Yanuar H/ Liputan6.com.

Di Indonesia, acara Hari Kopi Internasional kian semarak setelah Presiden Joko Widodo ikut merayakannya di Istana Bogor pada 1 Oktober 2017 lalu.

Jokowi mengungkapkan mengikuti perkembangan kedai kopi di Indonesia dan senang melihat pertumbuhan positif terkait bisnis kopi yang sebagian besar yang dilakukan generasi muda. Perkembangan itu terjadi, kata Jokowi, berkat budaya minum kopi di kangan anak muda yang kian meningkat.

Hari Kopi Internasional pada 2017 berlangsung di Lampung, sedangkan pada 2018 diselenggarakan di Sulawesi Selatan. Acara tersebut dirangkaikan dengan pameran dan kompetisi kopi. 

Acara tersebut juga untuk mempromosikan serta memajukan potensi-potensi kopi Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan. Selain agar saing dan ekspor kopi Indonesia, juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menyejahterakan petani kopi.

Tak hanya di Sulawesi Selatan, Malioboro Coffe Night juga  digelar pada Oktober 2017 lalu. Acara itu digelar untuk merayakan Hari Kopi Internasional. Saat itu, siapa pun yang datang ke Malioboro bisa menikmati beragam sajian kopi Nusantara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya