Liputan6.com, Jakarta - Demontrasi gabungan mahasiswa dan elemen masyarakat di Bandung berakhir ricuh. Polisi menembakan gas air mata dan air dari water cannon untuk membubarkan massa yang beraksi di kompleks DPRD Jawa Barat di Jalan Diponegoro.
Pantauan Liputan6.com, demo menolak sejumlah RUU kontroversial dimulai sekitar 13.00 WIB. Massa berjalan dari Gedung Sate ke Kompleks DPRD untuk menggelar aksi di sana.
Advertisement
Demo yang diikuti seribuan orang itu semula berjalan lancar. Sebelumnya akhirnya memanas pada 17.20 WIB setelah tuntutan untuk bertemu dengan perwakilan DPRD ditolak. Mereka melemparkan botol minuman, batu dan petasan ke polisi yang berjaga di depan gedung DRPD.
Polisi pun meminta demonstran menghentikan aksi lempar tersebut. Petugas menembakkan gas air mata dan semprotan air water cannon. Massa pun semburat dan berlarian menyelamatkan diri. Kampus Universitas Bandung yang letaknya tak jauh dari Gedung DPRD menjadi pilihan.
Dari data pengumunan yang terpampang di Kampus Unisba, diketahui 178 orang menjadi korban gas airmata dan tembakan water cannon. Mereka mengalami sesak napas, mata petih dan lemas.
Dari pengumuman yang ada di kampus Unisba juga diketahui ada 14 orang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Situasi di lokasi demo sendiri saat ini sudah kondusif. Pukul 19.00 WIB, polisi memukul mundur pendemo hingga akhirnya membubarkan diri.