Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 711 anggota MPR periode 2019-2024 resmi dilantik. Pelantikan dilakukan di Gedung Kura-Kura kawasan Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Pelantikan pengucapan sumpah dan janji anggota MPR yang baru dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) M Hatta Ali.
Advertisement
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dengan berpedoman pada pancasila dan undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Hatta Ali yang diikuti 711 anggota MPR.
Usai pelantikan, nantinya akan dipilih 10 orang pimpinan baru MPR. Sebelumnya, pimpinan MPR berjumlah 8 orang. Namun dalam perubahan Tata Tertib, ditetapkan satu orang menjadi Ketua dan 9 orang menjadi Wakil Ketua MPR.
Salah satu pimpinan MPR yang terpilih adalah Muhaimin Iskandar. Ia merupakan pilihan dari Partai Kebakitan Bangsa (PKB).
Muhaimin merupakan salah seorang politisi dan aktivis yang sangat peduli kepada perjuangan demokrasi. Dia sangat aktif sejak menjadi mahasiswa di UGM dan PMII dalam melawan otoritarianisme dan sentralisasi.
Lantas, siapakah sosok Muhaimin Iskandar pimpinan baru MPR dari PKB? Berikut profilnya:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Awal Karier
Muhaimin Iskandar sangat menyukai bidang jurnalis, bahkan pascasarjananya mengambil program Manajemen Komunikasi di sebuah universitas negeri di Jakarta.
Sebagai wadah perjuangannya, karier politiknya dimulai ketika dia bersama para senior NU ikut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Setelah menjadi Sekjen PKB, kemudian Muhaimin menjadi anggota DPR sebagai ketua fraksi. Lalu dia menjabat sebagai Ketua Dewan Tanfidziah PKB periode 2002-2007.
Sejak duduk dibangku kuliah, Muhaimin aktif di tempat-tempat diskusi dan juga aktif di pergerakan mahasiswa. Dia bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan terpilih menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta pada 1994-1997. Selain itu, dia juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Pada pemilu 1999, Muhaimin terpilih sebagai anggota DPR RI dari partai PKB. Di lembaga legislatif tersebut pada usia 33 tahun, seperti ditulis di situs DPR, dia menjadi Wakil Ketua DPR RI 1999-2004. Muhaimin termasuk pimpinan termuda di DPR yang pernah ada saat itu.
Advertisement
Makin Meroket
Karier Muhaimin Iskandar pun semakin cemerlang. Dia menjadi Ketua Umum PKB. Bersamaan dengan itu, pada Pemilu 2004, Muhaimin terpilih kembali menjadi anggota DPR dan kembali menjadi Wakil Ketua DPR RI 2004-2009.
Pada pemilu berikutnya, Muhaimin sukses untuk ketiga kalinya menjadi anggota DPR dan kali ini diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyo menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2009-2014.
Di pengujung jabatan menterinya berakhir pada 2014, Muhaimin secara aklamasi terpilih kembali sebagai Ketua Umum PKB.
Muhaimin dianggap berhasil menaikkan suara Pemilu PKB pada 2014. Keberhasilannya berlanjut, saat Muhaimin mengantarkan kader-kader PKB menjadi menteri di Kabinet Kerja Joko Widodo 2014-2019.
Kini Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkukuh, mendorong Ketua Umum Cak Imin mengisi kursi Ketua MPR Periode 2019-2024.
Sumber : Merdeka.com
(Desti Gusrina)