Cegah Pelajar Bogor Ikut Demo, Polisi Sekat Jalur Menuju Jakarta

Sejumlah polisi melakukan penyekatan pada sejumlah titik di jalur menuju Jakarta untuk mencegah pelajar yang hendak demo di depan gedung DPR RI.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 01 Okt 2019, 13:48 WIB
Penyekatan massa yang akan demo di Stasiun Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Sejumlah polisi melakukan penyekatan pada sejumlah titik di jalur menuju Jakarta untuk mencegah pelajar yang hendak demo di depan gedung DPR RI. Lokasi yang dijaga ketat aparat gabungan antara lain Stasiun Bogor, Jalan Raya Tajur, Jalan Abdullah bin Nuh, Jalan Raya Sindang Barang Loji.

Pantauan Liputan6.com di Stasiun Bogor, Selasa (1/10/2019), polisi, Satpol PP, Satgas Pelajar berjaga-jaga di beberapa titik. Mulai dari jembatan penyeberangan orang (JPO), loket pemjualan tiket kereta hingga pintu masuk peron.

Mereka memperhatikan setiap remaja yang memasuki Stasiun Bogor. Namun, belum ditemukan adanya pelajar yang terindikasi hendak berangkat ke Jakarta untuk demo.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser mengatakan, penyekatan dilakukan untuk mengantisipasi massa pelajar yang akan mengikuti demo di DPR RI hari ini.

Penyekatan ini untuk meminimalisasi pengerahan massa pelajar sekaligus melakukan pemeriksaan barang bawaan warga yang hendak bertolak menuju Ibu Kota Jakarta.

"Hal ini untuk mengantasipasi agar tidak ada pelajar yang menuju ke Jakarta untuk menggelar aksi. Apalagi hari ini ada agenda besar yaitu pelantikan anggota DPR periode 2019-2024," terang Hendri ditemui di Stasiun Bogor, Selasa (1/10/2019).

Dia menyebutkan, penyekatan dilakukan di wilayah perbatasan Kota Bogor dengan Kabupaten Bogor, yakni di Jalan Raya Tajur, Sindang Baramg Loji dan Jalan Raya Abdullah bin Nuh. Termasuk Stasiun Bogor.

"Kita sekat akses masuk ke Kota Bogor. Karena selama beberapa hari terakhir para pelajar ini ke Jakarta naik kereta di Stasiun Bogor," kata dia soal pencegahan pengerahan massa demo.

 


Amankan Pelajar

Pada Senin kemarin, kepolisian telah mengamankan sedikitnya 178 pelajar yang akan mengikuti demo. Mereka terjaring razia di beberapa titik lokasi.

Dari jumlah tersebut, tiga orang di antaranya ditahan lantaran kepemilikan senjata tajam. Sedangkan 175 pelajar lainnya sudah dikembalikan ke orangtuanya masing-masing.

"3 orang kita kenakan Undang-Undang Darurat. Selebihnya kita kembalikan untuk dilakukan pembinaan," terang Hendri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya