Gubernur Sulsel Yakin Tak Ada Diskriminasi Suku dalam Kerusuhan Wamena

Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, tidak terkait masalah diskriminasi suku dan ras tertentu.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2019, 20:00 WIB
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah saat melihat langsung persiapan KPU dalam pelaksanaan Pemilu 2019 (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengatakan bahwa kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, tidak terkait masalah diskriminasi suku dan ras tertentu.

Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah meyakini kerusuhan Wamena Papua bukan masalah diskriminasi suku dan ras tertentu. Hal itu dikatannya lantaran tak hanya orang Bugis dan Minang yang menjadi korban, tetapi juga masyarakat Papua sendiri.

"Pembakaran Wamena tidak ada masalah diskriminasi ras dan suku karena berimbas pula kepada masyarakat Papua di sana," ujarnya pada acara Upacara Hari Kesaktian Pancasila seperti dikutip Antara, Selasa (1/10/2019).

Nurdin mengatakan, orang Papua merupakan saudara kita semua sehingga harus saling hormat menghormati demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu juga mengajak agar lebih fokus dan konsentrasi kepada masyarakat Sulsel yang ada di Papua.

"Saya ingatkan kembali kepada para pejabat agar selalu menjaga keutuhan NKRI," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan bantuan Rp1 miliar untuk korban kerusuhan Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, Senin, menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Bupati Jayawijaya Jhon R Banua.

"Mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, kami menyerahkan bantuan Rp1 miliar sebagai solidaritas sesama untuk saling membantu," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya