Liputan6.com, Jambi - Aroma harum kopi itu langsung menusuk hidung saat seratusan relawan mulai menyeduh dengan metode tradisional tubruk. Tak berselang lama, para pengunjung langsung merangsek ke sumber aroma itu.
Seduhan kopi yang telah berjejer di meja itu pun dibagikan kepada para pengunjung yang sebagian besar kalangan remaja. Mereka, satu persatu menyeruput kopi yang diseduh di dalam paper cup. Terlihat pula dari pengunjung ada yang terlebih dulu mencium aroma, baru kemudian menyeruput.
Advertisement
Hari Kopi Internasional 1 Oktober yang digelar di Jambi dipusatkan di Ratu Convention Center Kota Jambi. Perayaan itu melibatkan 100 volunter atau relawan yang berkontribusi dalam penyeduhan kopi. Sebanyak 30 kilogram bubuk kopi varian Liberika, Robusta dan Arabika itu diseduh dan menghasilkan 3.000 cup.
Seduhan kopi itu berhasil mencatatkan Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori terbanyak di Indonesia mencapai 3.000 cup. Senior Manager MURI Awan Rahargo mengatakan, torehan ini merupakan peristiwa superlatif seduhan kopi terbanyak dengan tiga varian kopi yang berbeda.
"Telah kita saksikan seksama ini adalah peristiwa yang ditorehkan putra-putri terbaik yang merupakan sebagai wujud untuk menggeliatkan industri kopi di Indonesia," kata Awan Rahargo.
Awan Rahargo mengatakan, piagam penghargaan Rekor MURI dengan nomor registrasi 9203 tersebut, diberikan kepada tiga lembaga yang memprakarsai pemecahan rekor ini, yakni komunitas kopi Jambi 0741, Pemprov Jambi dan Bank Indonesia Perwakilan Jambi.
"Tidak hanya jumlah banyaknya sajian kopi saja, namun yang kita nilai juga dari ketertiban dan kenyamanan bersama. Dan hasilnya layak diberikan penghargaan," ujarnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Hari Kopi Internasional di Jambi
Hari Kopi Internasional atau Internasional Coffee Day diselenggarakan setiap 1 Oktober. Di Indonesia, acara Hari Kopi Internasional tahun ini diselenggarakan di Provinsi Jambi yang dimulai dari tanggal 1-4 Oktober 2019.
Selain diisi dengan acara pemecahan Rekor MURI, Hari Kopi Internasional di Jambi, juga diisi dengan acara pasar lelang kopi, kompetisi barista dan pameran produk yang berkaitan dengan kopi yang ada di Nusantara. Ketua Dewan Kopi Indonesia Anton Aprianto mengatakan, acara tersebut bisa menjadi ajang promosi dan mengangkat potensi kopi. Selain itu, peringatan hari kopi juga menjadi momentum untuk lebih mengenalkan kopi Indonesia, khususnya Jambi.
"Jambi punya kopi yang sudah mulai dikenal, yaitu Arabika Kerinci. Kopi ini punya rasa terbaik sehingga masyarakat Jambi harus didorong supaya lebih mengetahui lagi tentang kopi di Jambi," kata Anton kepada Liputan6.com.
Penyelenggaraan Hari Kopi Internasional menjadi peluang untuk Jambi dalam mengenalkan jenis kopi. Sebab, Jambi sendiri merupakan, satu-satunya provinsi yang memiliki tiga varian kopi berbeda.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi Ariansyah, mengatakan, tiga jenis kopi yang dimiliki Jambi saat ini seperti jenis Arabika Kerinci dan Sungaipenuh, Robusta di Merangin dan Liberika di Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur.
Kopi jenis Arabika di Jambi hanya tumbuh di wilayah dataran tinggi di Kerinci dengan ketinggian 1.700 meter dari permukaan laut (MDPL). Sedangkan jenis Robusta tumbuh di wilayah Kabupaten Merangin yang merupakan daerah dataran sedang dengan ketinggian rata-rata 800 MDPL.
Sementara jenis kopi Liberika hanya tumbuh di dataran rendah atau di lahan gambut di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur dengan ketinggian 0-100 MDPL.
"Saat ini minuman kopi sudah menjadi tren bagi masyarakat Jambi, khususnya kawula muda. kedai-kedai pun bertumbuh pesat di Kota Jambi," kata Ariansyah.
Advertisement