Pimpin Sidang Paripurna DPD, Jialyka Maharani Diberondong Interupsi

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menggelar sidang paripurna kedua masa sidang tahun 2019 di ruang rapat paripurna, Nusantara V, Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). Sidang digelar untuk meminta persetujuan anggota tentang agenda rapat paripurna DPD.

Dari 136 anggota DPD terpilih, hanya 113 senator yang hadir. Sidang dipimpin oleh anggota DPD 2019-2024 termuda, Jialyka Maharani.

"Sampai saat ini telah hadir 113 anggota DPD yang telah menandatangani daftar hadir. Apabila memenuhi kuorum, maka berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3 serta Pasal 264 ayat 2 Peraturan DPD Nomor 2 Tahun 2019 tentang Tatib, sudah dapat dibuka," kata Jialyka membuka sidang.

Wanita berusia 22 tahun itu menuturkan, sidang paripurna kedua hari ini merupakan pengesahan jadwal acara sidang DPD awal masa jabatan 2019-2024.

Tak lama menjelaskan hal itu, senator asal Aceh menginterupsi agar masing-masing anggota diberikan tata tertib (tatib) DPD. Anggota DPD lainnya, Intsiawati Ayus ikut menimpali.

"Sampai detik ini kami belum menerima tata tertibnya. Diskors saja sementara," ujar Intsiawati.

Jialyka kemudian menskors sidang selama 5 menit usai meminta kesepakatan seluruh anggota DPD yang hadir. Di sela itu, jajaran Sekretariat Jenderal DPD membagikan tatib DPD ke semua senator.

Jialyka kemudian melanjutkan sidang dengan membaca agenda DPD yang telah disusun. Tetapi, suasana sidang kembali diwarnai interupsi dari para senator. Bahkan, ada yang memanggil nama Jialyka tanpa menggunakan kata pimpinan sidang.

"Saya akan membacakan jadwal dan acara persidangan DPD RI masa jabatan 2019-2024," tegas Jialyka.

Para anggota DPD dalam sidang pun saling bersahutan meminta interupsi. Sebagian ada yang meminta Jialyka menuntaskan bacaannya dan ia diberi tepuk tangan.

Hingga akhirnya, Jialyka mengetok palu tanda rancangan jadwal dan acara sidang paripurna DPD kedua telah disetujui oleh anggota.

Saksikan video pilihan berikut ini: