Terapi Menenangkan Anak Autis Lewat Meronce Tasbih

Dengan meronce tasbih, anak-anak autis juga mampu memberdayakan warga sekitar.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 02 Okt 2019, 08:03 WIB
Anak-anak autis meronce tasbih sebagai bagian terapi menenangkan emosi mereka. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang menyangka manik-manik kecil bisa menenangkan anak-anak autis? Cara itu rupanya efektif diterapkan di sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, Sekolah Spektrum yang berlokasi di Bintaro, Tangerang Selatan.

Sandra Talogo yang menjabat sebagai kepala sekolah itu menerangkan, anak-anak autis seringkali memiliki tidak mampu mengontrol emosi. Bila sedang ngamuk, mereka butuh sesuatu untuk menenangkan perasaan.

"Kalau udah ngamuk, susah menenangkannya. Satu anak bisa sampai dipegang sama lima orang dewasa karena tenaganya besar sekali. Nah, untuk itu mesti ada yang dikerjakan. Ternyata, meronce bisa membuat tenang," katanya dalam jumpa pers Color Run, awal Agustus 2019 lalu.

Berbeda dengan orang normal yang kebanyakan menganggap meronce adalah pekerjaan membosankan, pengidap autis justru membutuhkan aktivitas sederhana yang berulang-ulang. Dengan begitu, ia bisa fokus.

Hasil roncean kemudian dijadikan beragam kreasi tasbih, seperti tasbih salat dan tasbih untuk haji. Sandra beralasan, tasbih berpotensi laku di pasaran mengingat 80-90 persen orang Indonesia adalah muslim. Ia menamakan produk tasbih itu sebagai tasbih sinergi.

"Mereka biasanya meronce saat jam istirahat. Durasinya sejam, ada yang bisa selesai sepuluh," ujar Sandra.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bantu Masyarakat Sekitar

Anak-anak autis meronce tasbih sebagai bagian terapi menenangkan emosi mereka. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Tak semua anak autis bisa mandiri saat meronce. Mereka butuh didampingi. Sekolah lalu mempekerjakan ibu-ibu warga sekitar yang menganggur. Dengan begitu, anak-anak berkebutuhan khusus tersebut telah memberdayakan orang lain dalam keterbatasannya.

Melihat potensi dan kisah inspiratif dari Tasbih Sinergi, sebuah bank swasta tertarik memberi pendampingan, dari pemodalan, pengemasan, hingga pemasaran. Lewat pendampingan tersebut, usaha pun makin berkembang.

Kini, penjualan tasbih merambah online dengan harga mulai dari Rp11 ribu hingga Rp55 ribu. Yang menarik, pada setiap kemasan akan dicantumkan tulisan tangan ucapan terima kasih dari anak pembuat tasbih tersebut yang dicetak.

"Kami sedang membuat diferensiasi produk lain. Salah satunya gelang yang diminati untuk event Color Run," ujar Sandra.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya