Liputan6.com, Jakarta - Renault meluncurkan mobil listrik Renault City K-ZE untuk pasar Cina. City K-ZE ditawarkan dengan banderol 61.800 - 71.00 Yuan (Rp 123 - 143 jutaan), setelah insentif.
Dilansir Paultan, Renault menggandeng pabrikan Dongfeng untuk mengubah Kwid jadi mobil listrik. City K-ZE dibekali baterai lithium-ion 26,8 kWh, diklaim cukup untuk dipakai berkendara sampai 271 km. Hanya lebih sedikit dari batas bawah sarat insentif di Cina, yakni 250 km. Kurang dari itu, pasti tak dapat insentif untuk mobil listrik.
Advertisement
Baterai dapat diisi ulang dengan arus pengisi AC dan DC. Kalau memanfaatkan AC dengan koneksi tipe 2 dan 6,6 kW power output, butuh 4 jam pengisian sampai penuh. Untuk DC atau fast charging, melalui koneksi GB/T bisa mengisi dari 30 persen sampai 80 persen dalam 30 menit saja.
Sementara motor elektriknya, dipasang untuk gerak roda depan. Daya yang dihasilkan cuma 33 kW (44 Tk) dan torsinya 125 Nm. Sedang kecepatan puncak diklai 105 km/jam. Angka itu terbilang performa dasar mobil listrik kecil perkotaan. Tampak Renault dan Dongfeng ingin fokus menawarkan mobil listrik murah dan fungsi dasar transportasi.
Meski tidak memakai nama Renault Kwid, desain dan dimensinya jelas sangat mirip. Tak lain lantaran memakai basis arsitektur yang serupa, CMF-A untuk Kwid. Hanya sebagian kecil yang berbeda. Paling kentara bagian wajah. City K-ZE punya susunan grille yang diapit lampu depan LED. Seperti kebanyakan SUV modern, lampu depannya sudah terintegrasi dengan bumper. Ubahan juga terlihat pada lampu belakang, dengan elemen LED dan grafis yang lebih segar.
Hanya di Cina
Tampak samping sangat mirip, lengkap dengan ornamen tempelan hitam pada pintu dan roof rail. Satu lagi yang berbeda, City K-ZE punya empat baut pada pelek, sedang Kwid cuma tiga baut. Peleknya sendiri, punya desain dan ukuran berbeda. Sentuhan hitam dual tone machine, 14 inci dengan ban 165/70. Soal dimensi, jarak sumbu roda cuma 1 mm lebih panjang dari Kwid. Bagasi malah sama, kapasitas 300 liter.
Interior juga identik, dengan sejumlah perbedaan minor. Infotainment sudah dibekali layar sentuh 8 inci dengan sistem operasi dari Easy Link. Di dalamnya tersedia sistem navigasi, konektivitas 4G Wi-Fi dan musik online. Fitur pendukung lain, dua speaker, kamera parkir mundur, penyejuk kabin dengan sensor PM2.5, koneksi remote dengan smartphone dan tyre pressure monitoring system (TPMS).
Panel instrumen City K-ZE dibuat lebih canggih dengan kombinasi analog dan digital. Sedang dial putar untuk memilih mode juga ada. Bedanya, pada Kwid menempel di dasbor tengah bawah. Dial pada City K-ZE terletak di konsol tengah. Tombol AC juga masih model putar, hanya posisinya saja sedikit berbeda.
Renault City K-ZE saat ini hanya dijual di Cina. Meski begitu, situs Cardekho pernah memastikan bahwa K-ZE bisa jadi produk global dan termasuk rencana bisnis Drive The Future dari Renault sampai 2022. Sebagai negara yang laris menjual Kwid dan sedang beralih ke elektrifikasi, mobil ini cukup dinantikan di India. Bagaimana dengan Indonesia? Boleh saja berharap mobil listrik ringkas City K-ZE diboyong ke sini. Apalagi kalau punya banderol sama murahnya dengan di Cina, bisa jadi daya tarik baru pasar mobil murah.
Sumber: Oto.com
Advertisement