Ribuan Siswa Membatik Mega Mendung Pecahkan Rekor MURI

Selain memecahkan rekor MURI, membatik massal motif mega mendung khas Cirebon juga dilakukan dalam rangka pelestarian batik kepada generasi muda.

oleh Panji Prayitno diperbarui 02 Okt 2019, 10:00 WIB
Para pelajar Cirebon semangat membatik motif Mega Mendung demi memecahkan rekor Muri dan dunia. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Ribuan pelajar se-Cirebon mendatangi showroom Batik BT di Desa Trusmi Kabupaten Cirebon. Mereka datang membawa kain dan canting, kemudian melakukan kegiatan membatik bersama.

Aktivitas membatik yang dilakukan para pelajar tersebut sebagai upaya memecahkan rekor dunia pembatikan massal. Para pelajar membatik dengan motif Mega Mendung khas Cirebon.

"Kami ingin mengangkat kembali dan membawa batik Cirebon dengan motif Mega Mendung mendunia," ujar owner BT Batik Trusmi Cirebon Ibnu Riyanto kepada Liputan6.com, Selasa (1/10/2019).

Sebanyak 2.800 pelajar dari sejumlah sekolah di Cirebon turut hadir dan gembira membatik motif Mega Mendung bersama.

Ibnu mengatakan, selain memecahkan rekor MURI, tujuan lain kegiatan membatik massal untuk memotivasi generasi penerus. Minimal, kata dia, ada perasaan bangga dari generasi muda menggunakan batik Cirebon atau daerah lain.

"Batik dari Cirebon saja, minimal entah jadi pengusaha entah perajin atau pengguna batik itu sendiri," ujar dia.

Dia optimistis kegiatan membatik massal ini memotivasi generasi penerus. Minimal 10 persen dari 2.800 pelajar memiliki keinginan jadi pengusaha batik.

Dia menjelaskan, batik merupakan usaha sektor UKM yang menggunakan sistem padat karya. Oleh karena itu, dia berharap ada penerus pengusaha batik.

"Bayangkan 10 persen dari 2.800 pelajar jadi ada 280 pengusaha baru muncul. Satu kain batik mempekerjakan 15 orang kalau ada 280 pengusaha baru batik Cirebon maka banyak tenaga kerja yang terserap," ujar dia.


Rekor Dunia

Kegiatan membatik massal oleh ribuan siswa di Cirebon mampu pecahkan rekor Muri dan Dunia. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Ibnu mengaku, hingga saat ini kondisi pembatik Cirebon masih didominasi oleh orangtua. Dia berharap, kegiatan ini dapat mencetak generasi baru yang berminat menjadi perajin batik.

Musium Rekor Indonesia (MURI) menyatakan kegiatn membatik massal memecahkan rekor baru di Indonesia. Bahkan, kegiatan tersebut masuk dalam rekor dunia.

"Karena membatik tidak ada di luar hanya ada di Indonesia," kata Senior Manager Muri Ariani Siregar.

Dia menyebutkan, rekor baru membatik di Cirebon mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh sekolah Santo Alusius Bandung. Sekolah tersebut mencatat sebanyak 2.500 siswa mengikuti kegiatan membatik.

Dia mengaku sudah melakukan verifikasi langsung di lokasi dan tercatat ada 2832 pelajar dari 17 sekolah ikut dalam pemecahan rekor MURI.

"Rekor dunia tercatat yang ke 9.206 ya dan bukti tercatatnya prestasi tadi kami serahkan kepada BT Batik Trusmi," katanya menambahkan. 

 

Saksikan video pilihan berikut ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya