Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta rumah sakit di Jakarta tak perlu khawatir menangani pengunjuk rasa atau korban demo yang butuh pertolongan. Dia mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan menanggung biaya pengobatannya.
Dia mengatakan jumlah pengunjuk rasa yang dibawa dan dirawat tidak banyak. Dia ingin apapun status hukum seseorang jika membutuhkan pelayanan kesehatan harus dilayani dengan baik.
Advertisement
"Dan apapun status hukumnya, ketika seseorang membutuhkan pelayanan kesehatan ya dia diberi pelayanan kesehatan. Sederhana sekali sesungguhnya. Jadi itu yang kita pastikan. Tujuannya begini, begitu ada kejadian orang dengan kondisi medis yang perlu pelayanan, kita ingin rumah sakit pun menangani tanpa khawatir, nanti yang harus menanggung siapa pada saat menangani. Jangan khawatir, pemprov akan tangani," ujar Anies, Selasa 1 Oktober 2019.
Terkait sejumlah demonstran yang diamankan, Anies tak ingin mengomentari. Menurut dia, setiap ketentuan hukum harus diikuti.
"Kalau itu aturan hukum saja. Jadi ikuti semua ketentuan hukum, jalani itu dan tertib aturan saja. Itu komentar saya. Yang penting semuanya sesuai dengan ketentuan yang ada," kata Anies Baswedan.
Belum Hitung Kerugian
Sejauh ini Pemprov DKI Jakarta belum menghitung berapa kerugian akibat aksi unjuk rasa dalam dua pekan terakhir. Saat ini tengah dilakukan pendataan.
"Sesungguhnya kemarin kita sudah mulai menghitung. Lalu terjadi rentetan demo lagi, akhirnya itu semua sekarang dimonitor, baru nanti setelah tuntas, mudah-mudahan tidak ada kegiatan-kegiatan apapun yang merusak sehingga kita bisa langsung mulai perbaikan," jelasnya.
Menurutnya tak ada kerusakan luar biasa dalam beberapa kali aksi demonstrasi yang berujung ricuh. Anies menyebut kerusakan hanya pada beton pembatas jalan dan tinggal diganti beton baru.
"Jadi angka (kerugian) finalnya belum karena masih terus berjalan tapi kita berharap tidak ada lagi kerusakan sehingga bisa langsung perbaikan-perbaikan," ujarnya.
"Sejauh ini tidak ada yang luar biasa sih. Kalau beton-beton itu tinggal ganti memang masih ada stok tinggal dikeluarkan. Paling banyak beton-beton," tutupnya.
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka
Advertisement