Dampak Buruk Telat Ganti Oli Gardan Skutik

Berbeda dengan motor bebek dan sport, transmisi matik memiliki dua jenis oli yang harus selalu diperhatikan, yakni oli mesin dan oli gardan atau oli transmisi.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 03 Okt 2019, 09:05 WIB
CVT Motor Matik

Liputan6.com, Jakarta - Berbeda dengan motor bebek dan sport, transmisi matik memiliki dua jenis oli yang harus selalu diperhatikan, yakni oli mesin dan oli gardan atau oli transmisi.

Memiliki peran penting, kedua oli tersebut harus selalu diperhatikan dan memerlukan penggantian secara berkala. Meski demikian, terkadang pemilik motor matik sering kali melupakan oli gardan.

Periode penggantion oli gardan memang lebih lama dibandingkan oli mesin. Bila pergantian oli mesin berada di jarak 2000 km (tergantung kondisi jalan dan kebiasaan pengendaranya), penggantian oli gardan dilakukan setiap 8000 km sekali.

Lalu apa efek buruk yang ditimbulkan jika pemilik kendaraan sering telat mengganti oli gardan?

Setiap kendaraan atau part yang membutuhkan pelumasan jika sering telat melakukan pergantian oli gardan dalam waktu yang cukup lama, akan berdampak pada kerusakan gear ratio.

Biasanya kerusakan akan diawali dengan adanya suara kasar dari dalam boks CVT motor matik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Timbul Suara Kasar

Suara kasar timbul akibat oli transmisi tidak bisa bekerja secara maksimal, karena kekentalan oli sudah berkurang sehingga akan menimbulkan gesekan antar komponen.

Karena itu pemilik motor matik sebaiknya selalu memperhatikan pergantian oli gardan agar performa dan usia kendaraan bisa berjalan maksimal.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya