Pasukan Asmaul Husna dan Polwan Bawa Poster Bertuliskan Kalimat Madura

Pasukan Asmaul Husna dan Polwan bersiap menjaga dan mengamankan jalannya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan buruh dari berbagai elemen di beberapa daerah di Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Okt 2019, 14:17 WIB
Pasukan Asmaul Husna dan Polwan bersiap menjaga dan mengamankan jalannya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan buruh dari berbagai elemen di beberapa daerah. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah pasukan Asmaul Husna dan Polisi Wanita (Polwan) nampak berjaga di depan Kantor DPRD Provinsi Jawa Timur di Jalan Indrapura Surabaya, Rabu (2/10/2019).

Pasukan Asmaul Husna dan Polwan bersiap menjaga dan mengamankan jalannya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan buruh dari berbagai elemen di beberapa daerah antara lain Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, Jawa Timur.

Penampilan puluhan polwan tersebut nampak  berbeda saat mengamankan demo mahasiswa. Hal ini lantaran polwan  membawa sejumlah poster bertuliskan kalimat atau bahasa Madura-an.

Seperti poster yang dibawa oleh polwan Dessy R yang bertuliskan :

Oreng Medure Jek Pasala

Oreng Serbejeh Jek Ganggu

Laen Pendapat Tak Masalah

Kacong Cebbing Cinta Padamu

 

 

Pasukan Asmaul Husna dan Polwan bersiap menjaga dan mengamankan jalannya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan buruh dari berbagai elemen di beberapa daerah. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Lain halnya dengan polwan berikutnya yang membawa poster bertuliskan :

Kak Mukti Agabey Cete

Ejuelleh ka Pak Aziz

Oreng Jatim Rende Ate A

yo Alakoh Makle Tak Anarkis

Sementara itu, di seberang kantor DPRD Provinsi Jawa Timur, terdengar alunan Asmaul Husna dari speaker Masjid Ta'miriyah Surabaya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Kerahkan Ribuan Personil

Aksi demo buruh pada Rabu, 2 Oktober 2019 (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mengerahkan ribuan personel gabungan untuk mengamankan demo buruh di depan Gedung Negara Grahadi dan Gedung DPRD Jatim, Rabu, 2 Oktober 2019.

Wakapolda Jatim Brigjen Pol, Toni Harmanto mengatakan, ada sebanyak 3.000 personel gabungan TNI-Polri untuk mengamankan aksi buruh itu.

"Besok konsentrasi pengamanan terkait kegiatan buruh ada di dua titik. Kita estimasikan kekuatan kita bersama TNI sekitar 3.000 personel," kata Toni, dilansir dari Antara Selasa, 1 Oktober 2019.

Toni menambahkan, dikerahkan sebanyak 3.000 gabungan Polri dan TNI itu karena direncanakan sebanyak 5.000 buruh akan memadati DPRD Jatim dan Kantor Gubernur.

"Estimasi massa yang hadir 5.000. Doakan biar bisa sama seperti kemarin aman," tutur dia.

Selain itu, dalam unjuk rasa buruh besok, pihaknya akan melakukan pendekatan pengamanan seperti demo mahasiswa kemarin yakni dengan menurunkan pasukan Asmaul Husna di barisan terdepan.

"Kita akan kerahkan pasukan Asmaul Husna untuk mendinginkan demo," ujar dia.

Toni juga memastikan isu yang akan dibawa oleh buruh dalam unjuk rasa di dua titik besok, hanya satu yakni terkait ketenagakerjaan.

"Kelihatannya isunya hanya satu aja tentang ketenagakerjaan. Kita belum dengar yang lain," kata dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya