Warga mengibarkan bendera China saat kendaraan militer yang membawa Dongfeng-41 atau DF-41 melintas dalam parade militer di Beijing, 1 Oktober 2019. Rudal balistik antarbenua DF-41 menjadi sorotan pengamat dan ahli persenjataan dunia karena disebut dapat menjangkau wilayah AS. (AP/Mark Schiefelbein)
Rudal balistik antarbenua Dongfeng-41 (DF-41) melintas dalam parade militer di Beijing, 1 Oktober 2019. Dongfeng-41 atau DF-41, senjata yang disebut bisa menjangkau Amerika Serikat (AS) hanya dalam 30 menit. (AP/Mark Schiefelbein)
Kendaraan militer yang membawa rudal balistik antarbenua Dongfeng-41 (DF-41) melintas dalam parade militer di Beijing, 1 Oktober 2019. Rudal nuklir itu disebut bisa melaju dengan kecepatan 12.200 km per jam, dan mampu menjangkau jarak hingga 15.000 km. (AP/Mark Schiefelbein)
Kendaraan militer yang membawa rudal balistik antarbenua Dongfeng-41 (DF-41) melintas dalam parade militer di Beijing, 1 Oktober 2019. DF-41 disebut bisa membawa 10 hulu ledak nuklir secara terpisah yang bisa menghantam berbagai target. (AP/Mark Schiefelbein)
Kendaraan militer yang membawa rudal balistik antarbenua Dongfeng-41 (DF-41) melintas dalam parade militer di Beijing, 1 Oktober 2019. Rudal balistik antarbenua DF-41 menjadi sorotan pengamat dan ahli persenjataan dunia karena disebut dapat menjangkau wilayah AS. (AP/Mark Schiefelbein)