Liputan6.com, Jakarta - Menyambut Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2019, Habitat for Humanity kembali menggelar 28uild (dibaca to build) pada tahun ini. Organisasi swadaya masyarakat tersebut mengajak anak-anak muda untuk menjadi relawan membangun rumah layak huni bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Program pembangunan itu akan dilakukan serentak di empat kota besar, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Batam, dan Surabaya, pada 26 Oktober 2019 hingga sebulan ke depan. Setiap tahunnya, program 28uild melibatkan lebih dari 500 relawan di empat kota untuk membantu membangun rumah layak huni. Terhitung sejak 2012, total relawan yang tergabung berjumlah lebih dari 3.500 orang muda.
Baca Juga
Advertisement
"Kami ingin mendorong anak muda untuk membangun bangsa, khususnya lewat karya masing-masing. Khusus 28uild, orang muda akan diajak bersatu untuk membangun Indonesia dengan membantu pembangunan rumah layak huni untuk keluarga berpenghasilan rendah," kata Susanto Samsudin, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, Rabu, 2 Oktober 2019.
Seperti tahun sebelumnya, program 28uild untuk area Jakarta tahun ini akan kembali dilaksanakan di daerah Mauk, Tangerang. Selain membangun rumah, organisasi sosial yang sudah bergerak selama 22 tahun ini juga membantu mengecat di area Mauk, Tangerang, dan Yogyakarta untuk menciptakan desa yang lebih ceria. Program sosial seperti workshop dan pelatihan kepemimpinan juga disalurkan organisasi ini ke sekolah-sekolah atau komunitas pelajar.
Mauk menjadi konsentrasi wilayah Habitat for Humanity Indonesia karena merupakan kawasan dengan angka kematian ibu dan bayi tertinggi di Indonesia. Penyebab utamanya adalah karena kemiskinan dan kondisi rumah yang kurang layak ditinggali hingga menyebabkan berbagai penyakit.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Syarat Relawan
Hingga 2019, sudah lebih dari 75.896 keluarga di Indonesia yang terbantu atas program 28uild ini. Tak hanya relawan, kontraktor profesional juga turut terlibat dalam proyek pembangunan rumah layak huni dan renovasi.
"Lewat komunitas seperti ini, saya yang tidak pernah belajar tentang pembangunan rumah, tetap bisa berkontribusi dalam membangun rumah layak untuk masyarakat yang membutuhkan," ujar Gilang Bhaskara, komika Indonesia.
Selain Gilang, sejumlah selebritas juga ikut berpartisipasi seperti Indra Bekti, Prilly Latuconsina, Cameo Project, Daniel Mananta, Olivia Jensen, Josh Kunze, Whulandary Herman, dan Kelly Tandiono. "Perasaan saya ketika menjadi tukang bangunan dan berhasil menyelesaikan pembangunan satu rumah itu sangat bahagia," kata Josh Kunze, solois asal Jerman yang telah lama menetap di Indonesia dan juga relawan di Habitat for Humanity Indonesia.
Tidak ada batasan usia untuk menjadi relawan, hanya saja bagi anak berusia di bawah 16 tahun, harus menunjukkan surat persetujuan dari orangtua. Setiap orang yang hendak menjadi relawan dikenakan biaya pendaftaran sekaligus biaya pelatihan yang jumlahnya berbeda-beda setiap kota.
"Pelatihan itu meliputi apa yang akan dilakukan relawan nanti, seperti mengangkat batu, mengecat, karena tidak semuanya akan kita bangunkan rumah. Ada yang hanya perlu direnovasi, jadi tergantung kondisi rumah warga seperti apa," katanya. (Ossid Duha Jussas Salma)
Advertisement