Kendaraan Listrik Ancam Bisnis SPBU Pertamina

Kendaraan listrik nantinya hanya akan membutuhkan baterai listrik berbahan litium.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Okt 2019, 15:29 WIB
Pengemudi mobil Blue Bird BYD e6 A/T tengah mengisi daya listrik di pool Blue Bird, Jakarta, Selasa (23/4). Perusahaan taksi Blue Bird meluncurkan taksi bertenaga listrik pertama di Indonesia. Rencananya, sebanyak 30 unit taksi listrik Blue Bird akan beroperasi mulai Mei 2019. (Liputan6.com/Angga Yu

Liputan6.com, Jakarta - Guru besar FEB Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, mengatakan percepatan penerapan kendaraan listrik di Indonesia akan membuat bisnis pom bensin milik PT Pertamina terancam. Sebab, kendaraan listrik nantinya hanya akan membutuhkan baterai listrik berbahan litium.

"Komponen terbesarnya adalah ada di baterai dan pajaknya tentunya. Saudara-saudara nanti mungkin SPBU akan berkurang, tidak sebanyak sekarang. Sementara kita masih invest banyak sekali kilang minyak karena kita banyak membangun jalan tol baru," ujarnya di Gedung Dhanapala, Jakarta, Kamis (3/10).

"Mungkin nanti yang terjadi bukan lagi stasiun pengisian pompa bensin, yang kemudian stasiun pengisian kendaraan listrik, bukan itu barang kali. Karena tidak mungkin orang mengisi baterai 1-2 jam di pom bensin atau pom listrik, yang ada adalah orang kasih akinya. Akinya diisi, mirip tabung gas melon itu," sambungnya.

Rhenald melajutkan, ke depan industri komponen mobil juga akan tergantikan dengan industri. Sebagian besar komponen mobil yang ada saat ini akan menyesuaikan dengan komponen mobil listrik yang dikenal lebih simpel.

"Dapatkah anda bayangkan apa yang terjadi dengan Pertamina? apa yang terjadi nanti kalau kendaraan semakin hari semakin banyak mobil berbahan bakar listrik. 40 sampai 60 persen komponen kendaraan yang sudah ada industrinya barangkali sudah tidak relevan lagi. Karena industri kendaraan berbasis listrik itu sangat simpel," jelasnya.

Meski demikian, dia menambahkan, industri listrik nantinya akan diuntungkan dengan adanya kendaraan listrik. Kondisi tersebut juga akan membuat perusahaan menciptakan baterai yang memiliki harga yang mampu bersaing di pasaran.

"Coba saudara bayangkan, apa akibat dari perpres percepatan kendaraan listrik? Kalau kemudian nanti di Morowali, Indonesia berhasil memproduksi baterai berbahan litium, nanti harga baterainya semakin hari pasti semakin murah," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


PLN Tawarkan Diskon 30 Persen untuk Pemilik Kendaraan Listrik

Peugeot Resmi Rilis Mobil Listrik e-2018, Berapa Harganya? (Ist)

Berbagai cara dilakukan industri terkait untuk menarik minat masyarakat menggunakan kendaraan listrik, salah satunya datang dari PT PLN (Persero).

Seperti dilansir akun Facebook Gesits Indonesia, Jumat (13/9/2019), Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan diskon tarif listrik bagi pemilik kendaraan listrik mulai tanggal 1 September 2019.

Dilansir kanal Ekonomi Liputan6.com, pelaksana tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, untuk menarik masyarakat menggunakan kendaraan listrik PLN memberikan keringanan biaya atas pengisian daya kendaraan listrik di kediaman pelanggan dengan memberikan diskon tarif sebesar 30 persen untuk pengisian daya dari pukul 22.00-04.00.

PLN juga memberikan diskon 75 persen untuk pemilik kendaraan yang ingin melakukan tambahan daya bagi pemilik motor listrik dan 100 persen alias gratis untuk pemilik mobil listrik.

Saat sudah memiliki alat pengisi daya kendaraan listrik, meteran yang digunakan akan berbeda untuk tagihan listrik bulanan dan tagihan isi daya kendaraan listrik.

Bagi pemilik kendaraan listrik yang ingin mendapatkan diskon ini bisa langsung mendaftarkan pada layanan call center PLN 123.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya