Bully Kolega Muslim, Tim Lewis Hamilton Pecat 4 Pegawainya

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton selama ini dikenal sebagai sosok yang antidiskriminasi.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 03 Okt 2019, 19:10 WIB
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton memimpin balapan Formula One (F1) GP Jerman di Hockenheimring, Hockenheim, Minggu (28/7/2019). (AFP/Christof Stache)

Liputan6.com, Jakarta Tim Mercedes yang diperkuat oleh juara dunia Formula 1, Lewis Hamilton, mengeluarkan langkah tegas terhadap empat pegawainya yang terbukti telah mem-bully kolega yang beragama Islam. Tim pabrikan asal Jerman itu memecat mereka karena dianggap telah melanggar hak kesetaraan yang berlaku di markas Mercedes, Northamptonshire.  

Menurut Guardian, keempat pegawai itu beberapa kali melakukan penghinaan terhadap agama Islam. Salah satunya dengan menyebar komentar provokatif di situs Brackley. Selain itu, keempat pegawai rasis itu kembali berulah pada bulan Ramadan lalu. Di saat umat Muslim di dunia berpuasa mereka melakukan pooling yang bertujuan untuk mengolok-olok rekan sekerjanya.

Saat itu, para pegawai yang diduga berasal dari divisi IT itu menandatangani jajak pendapat terkait waktu berbuka rekan-rekannya yang beragama Islam. "Ini kasus intimidasi rasis yang sangat mengerikan," ujar salah seorang sumber kepada The Sun seperti dikutip Guardian. 

"Mereka telah menyasar seorang pria Mulsim selama bertahun-tahun. Semua itu terungkap saat mereka mengikuti jajak pendapat. Orang-orang yang dipecat semuanya ikut menandatangani dan memberikan tanggal terhadap jajak pendapat itu. Ini sangat keterlaluan, apalagi Lewis Hamilton begitu blak-blakan mengenai rasialisme," bebernya. 

Mercedes sebenarnya telah merumahkan mereka sejak 2 Agustus lalu. Namun keputusan final baru diambil belum lama ini setelah upaya banding yang mereka lakukan ditolak. 

 

 


Pernyataan Resmi Mercedes

Pembalap Mercedes Lewis Hamilton (dua dari kanan) menguasai GP Prancis pada ajang Formula One (F1) sejak awal balapan di Sircuit Paul Ricard, Minggu (23/6/2019). (AFP/Gerard Julien)

Tim Mercedes Benz sudah mengkonfirmasi pemecetan ini. Lewat pernyataan resminya, mereka mengatakan para pelaku sudah tidak bekerja lagi sejak 2 Agustu 2019 lalu. 

"Pemecatan ini melalui penyelidikan internal yang mengkonfirmasi adanya pelanggaran kebijakan keragaman dan kesetaraan kami," bunyi pernyataan resmi Mercedes Benz. 

"Kami mengutuk perilaku ini dan segera bertindak atas pengaduan tersebut. Kami menghargai keragaman karyawan kami dan ini merupakan sumber kekuatan bagi tim kami. Lingkungan kerja kami didasarkan pada penghargaan dan saling menghormati."

 

 


Mengkhianati Hamilton

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, menjuarai GP Rusia Formula 1 di Sirkuit Sochi Autodrom, Sochi, Minggu (30/9/2018). (AFP/Andrej Isakovic)

Seperti diketahui, pembalap Mercedes, Hamilton, selama ini dikenal antidiskriminasi. Satu-satunya pembalap kulit hitam di arena F1 itu tidak segan-segan mengecam setiap sikap rasialisme yang menimpa para pembalap maupun atlet-atlet dari cabang olahraga lainnya.

Maret lalu, Hamilton sangat berang saat mengetahui tindakan rasialisme yang diterima para pesepak bola Inggris yang bertanding di Montenegro. Mengetahui kejadian  ini, Hamilton dengan tegas menyampaikan kekesalannya pada saat dia akan tampil di GP Bahrain.

"Sangat gila, di dunia saat ini tindakan rasisme masih sangat menonjol. Masih benar-benar ada, di seluruh dunia, dan masalah nyata yang menyedihkan untuk dilihat. Sepertinya tidak akan banyak yang berubah dalam beberapa tahun ke depan," beber pembalap Inggris itu. 

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya