Liputan6.com, Jakarta - Venus dilaporkan masih muncul rendah di langit barat-barat daya sesaat setelah matahari terbenam pada Oktober 2019. Akan tetapi, posisi tersebut membuat pengamatan terhadap planet bercincin ini agak bermasalah, meskipun ia jauh lebih terang dari planet-planet lain.
Anda mungkin memerlukan teropong atau teleskop untuk mengamatinya. Sementara itu, dalam jarak yang relatif dekat dengan Venus adalah Merkurius, sedangkan Jupiter berada lebih rendah di barat daya dan Saturnus ada di barat daya ketika senja sore memudar.
Baca Juga
Advertisement
Mars, yang diklasifikasikan sebagai objek magnitudo kedua yang redup, adalah satu-satunya planet yang terdegradasi ke langit pagi. Terbit tepat saat fajar mulai menerangi langit timur, demikian seperti dikutip dari Space.com, Kamis (3/10/2019).
Menurut laman tersebut, ada 5 planet yang bisa disaksikan selama Oktober 2019. Laman tersebut juga memberikan rincian mengenai waktu terbaik untuk melihat mereka.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Merkurius
Pada magnitude -0.1, Merkurius mencapai elongasi terbesarnya (sudut antara dua benda langit terhadap satu titik acuan tertentu, misalnya sudut antara Bulan dan Matahari dilihat dari Bumi) 25 derajat dari matahari pada 16 Oktober.
Pengamat yang berada di sekitar 35 derajat lintang selatan (LS) akan melihat planet ini hampir vertikal di atas Matahari pada elongasi tersebut, membuatnya cukup tinggi untuk dicermati.
Sebaliknya, mereka yang tinggal di utara khatulistiwa membuat penerawangan terhadap Merkurius susah. Bahkan, para pengamat langit di sekitar 40 derajat utara akan menemukan elongasi Merkurius sangat rendah ke cakrawala barat-barat daya, berseberangan dengan langit senja yang cerah.
Merkurius berada di bagian yang sama dengan Venus, tetapi jauh lebih redup dan begitu dekat cakrawala sepanjang bulan, sehingga Anda akan mengalami kesulitan besar ketika hendak melihatnya.
Coba gunakan teropong pada malam 30 Oktober, ketika Merkurius berada di posisi 2 ½ derajat ke kiri bawah Venus. Pada 11 November, Merkurius akan melewati muka Matahari (disebut "transit"), seperti yang terlihat dari Amerika, Atlantik dan Samudra Pasifik, Selandia Baru, Eropa, Afrika, dan Asia Barat.
Ini akan menjadi transit terakhir Merkurius yang terlihat dari Amerika hingga 2049.
Advertisement
2. Venus
Venus adalah planet yang paling terang selama Oktober ini, sekitar 7 derajat di sebelah kanan Merkurius, meskipun berada di ketinggian sangat rendah di atas cakrawala, dan, seperti Merkurius, hanya dapat dilihat dalam senja yang cerah.
Saat Matahari terbenam, Venus sudah memposisikan dirinya di kurang dari 10 derajat, di barat-barat daya dan semakin rendah dari menit ke menit. Bagi mereka yang berada di garis lintang pertengahan utara, Venus tampak setelah Matahari terbenam sekitar satu jam.
Ketika diamati via teleskop, Venus akan tampak sebagai titik bulat kecil dan berkedip. Pada malam 20 Oktober, Venus hanya 0,2 derajat dari bintang ganda Alpha Librae (Zubenelgenubi) saat senja, seperti yang terlihat dari Amerika Serikat bagian timur dan Kanada.
Namun, melihat bintang dengan teropong akan menjadi tantangan ketika kondisi langit berkabut atau tertutup polusi cahaya atau udara.
Pada malam 29 Oktober, sekitar 30 menit setelah Matahari terbenam, pindai cakrawala barat-barat daya dengan teleskop untuk mencoba dan menangkap Venus, sekitar 4 derajat ke kanan bawah dari Bulan sabit.
Venus perlahan-lahan 'mendaki' ke arah kemunculan Bulan, yang dikenal sebagai "Evening Star", bersinar pada musim dingin dan musim semi tahun ini.
3. Mars
Mars terbit tepat di sebelah selatan timur pada waktu fajar menyingsing. Pada 26 Oktober subuh, menggunakan teropong sekitar 45 menit sebelum matahari terbit, cobalah untuk melihat Bulan sabit yang diposisikan 6 derajat di langit. Bergeser sedikit ke sebelah kirinya ada Mars.
Pada hari itu, jarak Mars dari Bumi adalah 383 juta mil (383 juta km) dan muncul sebagai bintang berwarna oranye kemerahan, agak redup, dengan magnitudo +1,8.
Advertisement
4. Jupiter
Jupiter masih bersinar pada magnitudo -2.0, tetapi semakin rendah di barat daya saat malam tiba. Pada akhir Oktober, planet raksasa ini muncul kurang dari satu jam setelah hari gelap.
Bersamaaan dengan kehadiran Jupiter adalah Antares, bintang super raksasa berwarna merah di rasi bintang Scorpio dalam galaksi Bimasakti dan bintang paling terang ke-16 di langit malam. Namun, ia tenggelam lebih cepat ke kanan bawah Jupiter.
Ketika hari menggelap pada malam 3 Oktober, jika Anda melihat rendah ke arah barat-barat daya langit, Anda akan melihat Jupiter memposisikan dirinya sekitar 1½ derajat di kanan bawah Bulan sabit. Hal tersebut berlaku juga pada saat 31 Oktober, tepat saat malam Halloween.
5. Saturnus
Seperti Jupiter, Saturnus berada cukup rendah di barat-barat daya setelah hari mulai gelap. Ia bersinar dengan cahaya kuning cerah di barat rasi bintang Sagitarius, sekitar 33 derajat di bawah bintang yang sama terangnya dan sama-sama berwarna kuning, Altair.
Saturnus mulai tampak sekitar tengah malam pada awal Oktober dan tepat setelah pukul 10 malam pada akhir bulan ini. Pada 5 Oktober, ia berada dekat dengan Jupiter. Saturnus akan diposisikan kurang dari 2 derajat ke kanan atas Bulan.
Cincin Saturnus pun terlihat di hampir semua teleskop, begitu pula Bulan terbesar Saturnus: Titan. Selain itu, carilah planet cantik ini pada 15 dan 31 Oktober.
Advertisement