Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita membacakan puisi yang mengisahkan perjalanan kariernya sebagai politisi dan pengusaha.
Enggartiasto mengungkapkan, dirinya dulu tak pernah membayangkan jika dia dapat menduduki posisi menteri. Menurutnya, jabatan tertinggi yang ia ingat ketika muda ialah saat menjabat sebagai Ketua REI.
Dia pun kemudian membacakan puisi yang salah satunya ditujukan jelang pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yang artinya juga berakhir masa jabatannya sebagai Menteri Perdagangan.
Baca Juga
Advertisement
"Kursi empuk jadi tempat berduri tak kuasa aku duduki. Memastikan petani bercocok tanam, petani tersenyum, pedagang ceria.
'Tikus-tikus' akan selalu ada, di sawah, di ladang, di pasar hingga sudut-sudut sempit rumah kita. Dia tak mungkin dihilangkan tetapi bukan tak bisa dikendalikan.
Aku berseru demi Pancasila dan keadilan sosial. Bagi mereka yang juga tak mau bertobat, tersimpan hianat untuk amanat penderitaan rakyat.
Aku pembantu presiden.
Aku katakan, jika kalian ingin bermain api, aku siapkan air seluas samudera, kalau kalian ingin untung sendiri, maka saya pastikan anda buntung sebelum waktunya.
Ini tugas mulia tapi tak mudah tuk laksanakannya," ujarnya di Batu, Jawa Timur, Kamis (3/10/2019).
Turut tak lupa ia ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran kementerian perdagangan atas kerja sama dan dukunganya selama ini.
"Tim Kemendag sudah bisa berjalan karena miliki sistem kerja yang sudah siap, mapan, kemendag hanya tinggal bergulir dan berjalan. Jadi tak perlu ada kekhawatiran karena semuanya sudah berjalan. Mereka adalah putra-putri terbaik bangsa ini. Saya bersyukur diberikan kepercayaan sebagai nakhoda dan memimpin orkestrasi ini saja, tak lebih dari itu," ujarnya.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.