Merayakan Patah Hati ala The Godfather of Broken Heart Didi Kempot

Penyanyi Didi Kempot terkenal dengan tembang yang berkisah tentang patah hati. Tak pelak penyanyi tersebut berjuluk The Godfather of Broken Heart

oleh Fajar Abrori diperbarui 04 Okt 2019, 00:30 WIB
Penyanyi Didi Kempot saat menggelar konser di The Sunan Hotel Solo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo -Dek apa salah awakku iki. Kowe nganti tega mblenjani janji. Apa merga kahanan uripku iki. Mlarat bandha seje karo uripmu. Aku nelangsa merga kebacut tresna, ora ngira saikine cidra’. Betapa merana Didi Kempot yang diingkari janji sang kekasih. Semua menjadi roh dalam lagu ‘Cidra’.

Lagu tersebut bukan sembarang lagu. Liriknya merupakan pengalaman kisah kasihnya yang kandas di tengah jalan dengan seorang gadis pujaan. Cinta tersebut harus berakhir karena kondisi kehidupan penyanyi yang berjuluk The Godfather of Broken Heart pada waktu itu tidak mampu meraih simpati orang tua sang gadis tercinta.

"Lagu ‘Cidra’ merupakan pengalaman pribadi. Saat itu posisi masih ngamen di jalanan dan ngesir cah wedok (mencintai seorang perempuan). Dianya mau tapi keluarganya tidak mau karena melihat kondisi saya yang dekil dan gondrong kayak gini," kata Didi Kempot mengenang kisah lagu tersebut usia menggelar konser di The Sunan Hotel beberapa waktu lalu.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.


Rayakan Patah Hati

Penyanyi Didi Kempot saat menggelar konser di The Sunan Hotel Solo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Meskipun lagu tersebut telah diciptakan sejak tahun 1989 silam, namun ternyata lagu tersebut kini bisa diterima kalangan milenial. Bahkan, saat konser tersebut para penonton tampak kompak mengikuti lirik demi lirik lagu yang dinyanyikan Didi Kempot. Tak hanya itu, mereka juga seolah ikut merayakan patah hati dengan bernyanyi bersama.

"Di bawah (penonton) kelihatannya happy banget dan sangat luar biasa. Anak-anak milenial kumpul semua di situ. Semuanya ikut menyanyi," ujarnya.

Selain lagu ‘Cidra’, Didi Kempot juga menciptakan sejumlah lagu yang liriknya bercerita tentang patah hati di antaranya ‘Kalung Emas’, ‘Banyu Langit’, ‘Pamer Bojo’ dan lainnya. Ia pun mengaku memang sebagian besar lagunya berkisah tentang patah hati

"Lagu patah hati itu sangat mudah diterima masyarakat. Makanya saya senang membuat lagu patah hati. Mungkin 95 persen lagunya bertema patah hati,” aku Didi Kempot yang kini memiliki panggilan Lord Didi.

Simak video pilihan berikut


Bapak Patah Hati Nasional

Seorang penggemar Didi Kempot tampak histeris ketika ikut menyanyikan lagu.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Tak pelak, kegemaraan Didi Kempot menciptakan lagu patah hati menyebabkan sejumlah fans beratnya yang tergabung dalam Sobat Ambyar dan Sad Boys Club menetapkan adik mendiang pelawak Mamiek Prakoso itu dengan julukan ‘Bapak Loro Ati Nasional’ atau ‘Bapak Patah Hati Nasional’ hingga 'The Godfather of Broken Heart’.

Julukan itu muncul setelah viralnya video di media sosial saat Didi Kempot tampil di acara Bakdan di Balekambang Solo pada awal Juni 2019 lalu. Sejak saat itu pesona Didi Kempot pun melambung di kalangan anak muda milenial.

Bahkan, setelah itu salah satu komunitas penggemar Didi Kempot, Solo Sad Bois Club sempat menggelar acara musyawarah nasional pengukuhan awal Solo Sad Bois Club Umat Lara Ati Lord Didi Kempot di Rumah Blogger Indonesia (RBI) pada 15 Juni 2019 silam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya