Pimpinan MPR Bertambah, Sri Mulyani Masih Berhitung Soal Anggaran

Tahun ini, MPR mendapat anggaran sebesar Rp 958,3 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Okt 2019, 12:00 WIB
Ketua MPR RI periode 2019-2024 Bambang Soesatyo (kiri) dan para Wakil Ketua MPR diambil sumpah jabatan pada Rapat Paripurna MPR di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (3/10/2019). Bambang Soesatyo resmi menjadi Ketua MPR setelah Fraksi Gerindra di MPR menyatakan sepakat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah masih menghitung penambahan anggaran untuk 10 pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang baru saja ditentukan tadi malam. Anggaran penambahan tersebut akan menyesuaikan dengan kondisi anggaran saat ini.

"Jadi nanti kita akan lihat dari alokasi yang ada di dalam. Dan kalau itu memang sudah ada keputusannya mereka akan membuat formasi itu ya kita tambahkan anggarannya," ujar Sri Mulyani di Lapangan Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (4/10/2019).

Sri Mulyani memastikan emerintah akan mengikuti keputusan politik yang sudah ditentukan MPR bersama seluruh anggotanya. Pihaknya juga masih menunggu pemberitahuan resmi dari Sekretaris Jenderal MPR terkait penambahan perangkat dan pimpinan.

"Kalau kita tentu mengikuti apa yang diputuskan di dalam lembaga-lembaga tinggi negara, alat kelengkapan, biasanya kalau dari sisi jumlah. Waktu itu sekretariat MPR sudah menginformasikan kepada kita mengenai kebutuhan anggaran yang mereka perlukan," jelas dia.

Tahun ini, MPR mendapat anggaran sebesar Rp 958,3 miliar. Dari jumlah itu, untuk pimpinan MPR pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 46 miliar.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, penambahan anggaran MPR akan mengikuti mekanisme yang ada. Meski demikian, dia belum dapat merinci tambahan anggaran untuk MPR.

"Nah belum tahu, karena harus diperhitungkan dulu oleh sekjen MPR. Mereka yang tahu hal itu dan belum pernah diinfokan ke Kemkeu persisnya," jelasnya.

Sebelumnya, Rapat Gabungan MPR dan DPD menyepakati sejumlah nama yang akan duduk di jajaran pimpinan MPR periode 2019-2024. Jumlah pimpinan MPR berjumlah 10 orang.

Semua fraksi sudah menyetorkan nama calon pimpinan. Nama-nama itu yakni Syarief Hasan dari Fraksi Demokrat, Ahmad Basarah dari Fraksi PDIP, Jazilul Fawaid dari Fraksi PKB, Hidayat Nur Wahid dari Fraksi PKS, Zulkifli Hasan dari Fraksi PAN, Bambang Soesatyo dari Fraksi Golkar, NasDem Lestari Moerdijat dari Fraksi NasDem, Ahmad Muzani dari Fraksi Gerindra, Arsul Sani dari Fraksi PPP, dan Fadel Muhammad dari Fraksi DPD.

Pimpinan sementara Abdul Abdul Wahab Dalimunthe mengatakan, dalam rapat gabungan sudah mufakat tentang 10 nama pimpinan. Hanya tinggal memilih nama ketua saja yang belum disepakati.

"Nanti hasilnya itu dimusyawarahkan siapa yang dipilih akan jadi ketua. Itu saja. Tapi taulah orang yang ngomong ini kan bisa lima menit," kata Abdul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10).

Setelah rapat gabungan, nantinya akan ada rapat lobi antar partai untuk menentukan Ketua MPR. Jika sudah ada nama ketua, baru dilakukan pelantikan pada pukul 19.00 WIB. "Penetapan pemilihan ketua dan pelantikan nanti malam," ucapnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.


Sah, Bamsoet Jadi Ketua MPR

Bamsoet atas nama pimpinan DPR RI juga menyampaikan rencana kegiatan dan perkembangan pelaksanaan tugas DPR.

Bambang Soesatyo akhirnya memimpin MPR, setelah Fraksi Gerindra di MPR menyatakan sepakat mendukung mantan Ketua DPR itu sebagai Ketua MPR. Artinya, pria yang karib disapa Bamsoet itu secara musyawarah mufakat terpilih menjadi Ketua MPR.

"Kami Fraksi Partai Gerindra sudah sepakat dan setuju mengusung Pak Bambang Soesatyo Ketua MPR RI periode 2019-2024," kata Ketua Fraksi Gerindra di MPR Ahmad Riza Patria dalam sidang paripurna MPR, Kamis (3/10/2019) malam.

Dia menegaskan dukungan fraksinya itu saat ditanya Ketua MPR sementara Abdul Wahab Dalimunthe. Saat menyampaikan pernyataan fraksi, dia sempat menyinggung kesepakatan musyawarah mufakat.

"Demi untuk kepentingan yang lebih besar kepentingan bangsa negara, persatuan dan kesatuan dalam rangka menjaga marwah MPR kami mengedepankan musyawarah mufakat dan hasil konsultasi Bapak Prabowo Subianto dengan Ibu Megawati Soekarnoputri, maka Pak Prabowo dan Ibu Megawati bersepakat untuk kepentingan yang lebih besar untuk terus menjaga MPR dalam memutuskan kebijakan penting dalam membangun bangsa dan negara," kata Riza.

Sebelumnya, Gerindra mengusung Ahmad Muzani jadi Ketua MPR. Namun, 8 fraksi dan DPD memberikan suaranya untuk Bambang Soesatyo.

Bahkan, Rapat Paripurna MPR dengan agenda penetapan Ketua MPR, Kamis malam ditunda sementara hingga pukul 21.00 WIB atas permintaan Fraksi Gerindra yang minta waktu sebelum pemilihan Ketua MPR.

Tonton Video Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya