Liputan6.com, Jakarta - Pascakerusuhan Wamena yang dimulai dari 23 September 2019, banyak warga non-Papua memilih mengungsi.
Sementara itu, total warga yang meninggal dunia akibat kerusuhan Wamena tercatat mencapai 33 orang.
Advertisement
Menko Polhukam Wiranto mengatakan, kepolisian masih berupaya mencari perusuh-perusuh tersebut. Namun, dia menuding Benny Wenda, pemimpin The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagai dalang di balik kerusuhan itu.
"Sudah nanti Kepolisian yang menjelaskan dan yang melakukan seperti ini. Tapi serangan ini kan dilakukan KKB mereka. Itu yang mereka itu kan dapat instruksi langsung dari Benny Wenda untuk menyerang warga pendatang dan melakukan kerusuhan di kota-kota," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Jumat (4/10/2019).
Salah satunya, lanjut dia, dilakukan melalui media sosial. Oleh karena itu, dia berharap masyarakat ikut mendinginkan suasana.
"Kita mengharapkan agar masyarakat yang bergerak di medsos untuk mendinginkan suasana ini atau katakanlah bisa menghilangkan trauma ini," jelas Wiranto.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mensos Imbau Pendatang Tak Eksodus
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengimbau warga tidak eksodus meninggalkan Wamena, Papua. Sebab, saat ini kondisi keamanan mulai kondusif pascakerusuhan di daerah tersebut.
"Saya mengimbau tidak perlu eksodus karena keamanan sudah semakin kondusif," kata Mensos usai melantik pejabat eselon I Kementerian Sosial di Jakarta, Jumat (4/10/2019).
Menurut dia, saat ini, suasana semakin kondusif dan ke depan adanya suatu komitmen dari aparat keamanan untuk menciptakan suasana kondusif di seluruh tanah Papua termasuk Wamena.
"Memang masih ada beberapa warga yang masih khawatir, masih merasa takut dan saya kira itu sangat manusiawi," tambah dia seperti dikutip dari Antara.
Advertisement