Mikroba di Kulit Wajah Juga Wajib Dirawat

Seperti di usus, kulit yang kurang lembap membutuhan prebiotik dan probiotik untuk menjaga keseimbangan mikroba.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 04 Okt 2019, 18:04 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Mikroba, seperti bakteri dan jamur, ternyata juga hidup di permukaan kulit wajah kita. Keberadaannya tak melulu mendatangkan masalah. Bakteri baik justru bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung bagi organ-organ dalam.

dr. Litya Ayu Kanya Anindya, SpKK, menerangkan tiga jenis mikroba yang paling banyak hidup di permukaan kulit, terdiri dari Propionibacterium, Corynebacterium, dan Staphylococcus. Bakteri-bakteri itu akan memberikan sinyal bila ada ancaman atau gangguan yang akan merusak sel kulit wajah.

"Bakteri-bakteri itu berinteraksi dengan struktur kulit kita yang terdiri dari sel. Dia akan mengeluarkan sinyal-sinyal untuk merangsang kulit membuat proses peradangan dan melindungi ancaman dari luar," katanya kepada Liputan6.com, Kamis, 3 Oktober 2019.

Selayaknya makhluk hidup lainnya, bakteri membutuhkan kondisi tertentu agar bisa hidup. Kulit yang lembap, halus, dan sehat menjadi syarat utama bakteri baik nyaman berkembang biak.

"Sebenarnya susah mengetahui apakah di kulit ini seimbang antara mikroflora baik dan mikroflora jahat. Tapi, kita bisa lihat tanda-tandanya, kulit kering, kurang lembap menandakan lingkungan untuk bakteri jadi kurang baik," ujarnya.

Pada dasarnya, sambung Litya, kulit wajah memproduksi nutrisi agar bakteri baik bisa berkembang biak. Namun bila tak memadai, Anda bisa menggunakan suplemen yang berupa prebiotik dan probiotik.

"Kenapa ditambahkan, itu karena pengaruh lingkungan seperti polusi dan penuaan membuat keseimbangan di kulit ini terganggu," ujar Litya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Beda Fungsi Prebiotik dan Probiotik

Salah satu produk yang mengandung prebiotik dan probiotik untuk menutrisi kulit wajah. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Produk-produk yang mengandung prebiotik dan probiotik sebenarnya telah lama populer di Indonesia. Namun, bentuknya berupa cairan yang diminum untuk menjaga kesehatan organ pencernaan.

Meski namanya mirip, ada perbedaan fungsi antara prebiotik dan probiotik. Kepala Riset dan Inovasi L'oreal Indonesia, Shean Lim menjelaskan prebiotik adalah komponen nutrisi vital agar bakteri baik bisa tumbuh.

"Sementara, probiotik adalah mikroorganisme hidup yang membawa manfaat bagi inangnya, dalam hal ini adalah kulit," kata dia.

Menurut Shean, penggunaan mikroba merupakan teknologi terkini dalam membantu merawat kulit yang penelitiannya dimulai sejak 15 tahun lalu antara L'oreal dan sejumlah institusi penelitian, seperti Max Planc Institute. Meski ukurannya super mini, organisme tersebut bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.

"Kita juga meneliti kaitannya perubahan kondisi mikroba dengan penuaan dini pada kulit," kata dia.

Penelitian tersebut kini dimanfaatkan untuk menciptakan formulasi terbaru Lancome Advance Genifique. Dian Murdiningsih, Brand Manager Lancome, mengatakan dalam setetes bahan terdapat jutaan pre dan probiotik untuk menutrisi kulit dan mikroba.

"Produk ini aman untuk kulit berjerawat dan sensitif. Pemakaiannya sebelum pelembab, dua kali sehari," ujar salah satu konsultan kecantikan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya