Memadamkan Karhutla dengan Budaya Melayu dan Kesantunan

Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menyebut akan menyiapkan langkah strategis menanggulangi Karhutla, salah satu caranya menggunakan budaya Melayu Riau yang santun.

oleh Syukur diperbarui 05 Okt 2019, 09:00 WIB
Kapolda Riau yang baru (kanan), Irjen Agung Setya Imam Effendi berjanji menyiapkan langkah strategis menghadapi Karhutla. (Liputan6.com/Istimewa/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kapolda Riau yang baru, Irjen Agung Setya Imam Effendi resmi bertugas di Bumi Lancang Kuning setelah pisah sambut dengan pejabat lama Irjen Widodo Eko Prihastopo, Kamis malam, 4 Oktober 2019. Banyak harapan digantungkan masyarakat ke perwira tinggi Akpol 1988 ini.

Salah satunya, antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) agar tidak lagi menimbulkan bencana kabut asap seperti September lalu. Begitu juga dengan penegakan hukum terhadap perorangan ataupun perusahaan terduga biang asap.

Agung menjelaskan, apa yang dilakukan pendahulunya dalam mengantisipasi Karhutla dan penegakan hukum akan ditingkatkan lagi. Sejumlah strategi disusun dengan mempelajari akar permasalahannya.

"Strategi yang sudah ada menjadi acuan dan bahan evaluasi, tentunya bersama-sama dengan pihak terkait," ucap Agung.

Terkait penegakan hukum, mantan pejabat di Badan Intelijen Negara ini akan mempelajarinya lebih lanjut, baik itu bagi perorangan ataupun korporasi biang kabut asap. "Tentunya akan ada terobosan, kita pelajari dulu," ujarnya.

Lebih jauh, Agung mengajak seluruh komponen dan masyarakat Riau menciptakan kondusivitas. Dia menganalogikan Riau ini sebagai lautan dengan Lancang Kuning sebagai perahunya.

"Mari kita jalan bersama-sama, mari arungi lautan ini di malam hari bersama-sama," jelas Agung.

Agung yakin, masyarakat Riau berpegang teguh pada adat istiadat nan santun dan dia percaya Riau akan selalu damai. Dia juga sadar, emosi terkadang membawa hal buruk tapi bisa diobati dengan kesantunan.

"Polri ingin bawa kesantunan kepada semuanya, diri saya dan jajaran, kesantunan akan membawa kebaikan lebih besar," paparnya.

Agung juga mengutarakan niatnya menjadikan jajaran Polda Riau menyelesaikan masalah, termasuk Karhutla, dengan santun pula. Adat Riau harus dijunjung sebagai pijakan.

"Di mana bumi dipijak disitu kita junjung langit setinggi-tingginya. Dan di langit itu kita tahu ada banyak yang harus kita kerjakan," ujarnya.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.


Lembaga Adat Mendukung Rencana Kapolda

Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi disambut secara adat menggunakan tepuk teping tawar. (Liputan6.com/M Syukur)

Terpisah, Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau mengapresiasi langkah Irjen Agung untuk menerapkan sopan dan santun budaya Melayu dalam menegakkan hukum serta menjaga Kamtibmas.

Ketua Dewan Pengurus Harian LAM Riau Datuk Syahril Abu Bakar menyebut langkah Agung pantas dicontoh dan diterapkan institusi lain dalam menjalankan tugas di Bumi Lancang Kuning.

"Kita sambut positif itikad baik dari bapak Kapolda Riau yang baru. Kita akan merespon masalah kearifan lokal dan bicara lebih dalam dengan beliau," kata Syahril.

Syahril menerangkan, budaya Melayu Riau secara turun temurun selalu dijaga masyarakat dan tertuang dalam Tunjuk Ajar Melayu. Syahril juga berencana segera bertemu dengan Agung untuk menyamakan persepsi, terutama masalah Karhutla.

"Kita akan bicara banyak untuk langkah-langkah kedepannya sesuai kearifan lokal, terutama penanganan Karhutla," ujarnya.

Dia mengatakan masyarakat Melayu memiliki kearifan lokal dalam membuka lahan secara turun temurun. Pembukaan lahan yang diterapkan itu selama ini tidak pernah menimbulkan Karhutla.

Untuk itu, dia berharap langkah Kapolda Riau yang berniat mengadopsi budaya Melayu dan didukung instansi lainnya dapat membebaskan provinsi kaya sumber daya alam itu bebas dari karhutla.

Selain Karhutla, kejahatan lainnya seperti narkoba yang menjadi penyakit akut di Bumi Melayu akan menjadi topik pembahasan LAM dan Kapolda Riau. Dia mengatakan LAM Riau akan memberikan dukungan positif untuk Agung ke depan.

"Mudah-mudahan segera bisa kita laksanakan pertemuan ini untuk membawa Riau ke arah lebih baik," tuturnya.


Kesan Mantan Kapolda Riau

Acara pisah sambut Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi dengan pejabat lama Irjen Widodo Eko Prihastopo. (Liputan6.com/M Syukur)

Sementara itu, Irjen Widodo sebagai mantan Kapolda Riau mengingatkan kepada Irjen Agung untuk fokus menangani penegakan hukum Karhutla. Diapun berharap masyarakat mendukung Agung dan bekerjasama dalam menjalankan tugas di Riau.

"Kondisi Kamtibmas di Riau, terutama Karhutla ini jadi perhatian kita semua. Tapi ingat, Polda tidak mungkin bisa kerja sendiri," pesan Widodo.

Selain Karhutla, Widodo juga menegaskan akan memberikan dukungan penuh kepada Agung sebagai kapasitasnya di BIN. Salah satunya terkait penanganan dan pencegahan terorisme yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Dia menuturkan memiliki relasi yang cukup baik dengan juniornya tersebut, karena pernah bekerjasama di Polda Jawa Tengah saat masih sama-sama menjabat sebagai perwira pertama.

"Kebetulan dengan pak Kapolda saya bersama di Jateng saat perwira pertama," ujar jenderal bintang dua itu.

Terakhir Widodo turut meminta maaf kepada seluruh masyarakat Riau dan unsur forum pimpinan kepala daerah karena belum bisa memberikan yang terbaik di Bumi Lancang Kuning.

Dia berharap program yang berjalan selama ini bisa lebih ditingkatkan ditangan Irjen Agung.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya