Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Charles rupanya sangat panik usai meminjam uang senilai 20 juta pound sterling atau setara Rp348 miliar untuk investasi yang dinilai sangat berisiko.
Untuk menyelamatkan perabotan antik di Dumfries House di Ayrshire, Skotlandia, pewaris takhta kerajaan Inggris ini terpaksa mengambil uang tunai dari yayasan amal. Uang itu digunakan untuk membeli kembali properti itu pada 2007, seperti dilansir Mirror, Jumat, 4 Oktober 2019.
Baca Juga
Advertisement
Pangeran Charles berusaha membangun rumah di tepi perkebunan dan menggunakan uang itu untuk membayar kembali pinjaman dalam waktu lima tahun. Idenya itu untuk membantu regenerasi kawasan lokal.
Namun hanya setahun setelah ia membeli rumah itu, krisis perbankan pada 2008 melanda, Inggris mengalami resesi. Properti itu dibanderol seharga 45 juta pound sterling atau Rp784 miliar, tapi badan amal dan agensi di sekitarnya hanya menghasilkan 25 juta pound sterling sehingga Pangeran Charles harus membayar sisanya.
Ia mengambil uang tunai dari Yayasan Amal Pangeran Wales, sebuah organisasi amal. Resesi yang terjadi membuat semua berubah dan Pangeran Charles harus dengan cepat untuk memikirkan kembali rencananya dan menegosiasikan kembali kondisi pinjamannya.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bangun Tengah Malam
Sepanjang wawancara dengan Alan Titchmarsh, ia mengaku adalah waktu yang sangat menegangkan dan membuatnya tak bisa tidur akibat utang tersebut.
Berbicara dalam film dokumenter ITV The Royal Restoration, Alan bertanya: "Anda meminjam 20 juta pound sterling. Seberapa besar kekhawatiran itu?"
"Oh, sangat khawatir. Anda tahu, Anda bangun di tengah malam sambil berpikir 'tolong!'" jawab Pangeran Charles.
Atas tindakan itu, Pangeran Charles dinilai sembrono. Saat ini, ia sedang berjuang untuk mendapatkan uang tunai. Kepada Alan, Pangeran Charles mengatakan, ada banyak orang di luar sana yang berharap ia tak akan berhasil.
Advertisement